Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Minggu, 05 Mei 2019 | 17:03 WIB
Genangan banjir yang memasuki area musala TPQ Syeh Maghribi, Gresik, Jatim. (beritajatim.com).

SuaraJatim.id - Banjir yang menerjang Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur hingga pada Minggu (5/5/2019) masih belum surut.

Akibat genangan air ini, warga pun kesulitan melaksanakan salat tarawih pertama pada malam nanti. Pasalnya, air setinggi lutut orang dewasa yang masuk ke musala mengakibatkan tempat ibadah tersebut tidak bisa sepenuhnya digunakan untuk salat.

Pengurus TPQ Madin Syeh Maghribi Desa Tambak Beras, Cerme, Sumalik (60) menuturkan, akibat banjir  itu, musala TPQ Syeh Maghribi di lantai bawah tidak bisa dipakai. Sementara, jamaah salat tarawih nantinya ditempatkan di lantai atas atau ruang kelas.

“Salat tarawih tetap dilaksanakan tapi dengan kondisi seadanya. Sebab, musala kami juga tidak ada penerangan pasca ada banjir tiga hari lalu,” katanya seperti dilansir Beritajatim.com.

Baca Juga: Nyaris Selisih 100 Ribu Suara, Prabowo Tumbangi Jokowi di Banjarmasin

Sumalik menambahkan, saat ini musala untuk saat pelaksanaan salat tarawih membutuhkan penerangan. Pasalnya, selain untuk salat tarawih, penerangan tersebut juga untuk tadarusan.

“Sejak banjir melanda desa kami, selama tiga hari listrik dipadamkan,” tambahnya.

Kapolres Gresik AKBP Wahyu S.Bintoro yang meninjau lokasi banjir di Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme menyatakan, bagi warga yang hendak salat tarawih maupun tadarusan dipersilahkan di rumah masing-masing.

“Saran saya lebih baik dilakukan di rumah masing-masing. Imbauan ini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat arus banjir akibat meluapnya Kali Lamong cukup deras,” pungkasnya.

Baca Juga: Said Didu: Saya Tantang Siapa pun yang Sebut Pemilu Tidak Curang!

Load More