SuaraJatim.id - Penyidik Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya masih mengalami kendala dalam menyelidiki kasus pembacokan yang membuat Soeprayitno, jurnalis Suara Gegana Indonesia tewas.
Menurut Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto, saat ditemui di kantornya, Sabtu (11/5/2019), bahwa yang menyebabkan tersendatnya penyidikan mereka adalah hilangnya telepon seluler (ponsel) milik korban di TKP Tanah Merah gang 2 Surabaya.
"Saksi ini melihat, dan meneriaki terduga pembacok, dia sempat ambil HP korban. Hingga saat ini, HP belum ketemu kita, kita masih menyisir, kita juga berharap dan mengimbau warga yang menemukan, untuk diserahkan pada kami," ujarnya.
Selain itu, pihak Polres juga kesulitan untuk mencari saksi. Beruntung saat ini Polres sudah mendapatkan sekitar 6 saksi.
"Ada saksi 6, kebetulan kita agak-agak keras untuk mendapatkan para saksi, padahal banyak sekali yang melihat sebenarnya, namun kita berharap masyarakat bisa membantu kami, kita melihat ada tetangga, sesama kita yang musibah seperti ini, apa bila mengetahui, kami minta bantuan, tolong dibantu," imbuhnya.
Menurut 6 saksi ini, bahwa pelaku pembacokan yang menewaskan Soeprayitno hingga tewas berjumlah 2 orang.
"Saksi mengatakan, sudah fix dua, di titik yang pertama, kemudian belok, dan di titik jatuhnya pertama, saksi yang melihat dibacoknya korban," ungkapnya.
Menurutnya, yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak sudah maksimal, meskipun saat ini sedikit tersendat.
"Kita sudah maksimal, kita sama anggota masih di lapangan sampai hari ini, istirahatnya cuma ganti-gantian," pungkasnya.
Baca Juga: Pebisnis Politik Tunggangi Pemilu, Direktur LPI: Mereka Ahli Buat Kerusuhan
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Mayat Wartawan Penuh Luka Bacok di Surabaya Ternyata Pernah di Penjara
-
Tewas Penuh Luka Bacokan, Soeprayitno Sempat Bermasalah Soal Duit Caleg
-
Jurnalis Tewas Dibacok di Surabaya: Pamit Bagi Takjil, Pulang Tinggal Nama
-
Lelaki Berbusana Serba Hitam Membusuk di Hutan, Diduga Dukun Cari Wangsit
-
Ngaku Bayinya Hilang, Ada Mayat Orok Disumpal Kain di Kolong Ranjang Janda
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- 31 Kode Redeem FF Terbaru 8 Juli: Raih Animasi Keren, Skin SG, dan Diamond
Pilihan
-
Tarif Trump 32 Persen Buat Menteri Ekonomi Prabowo Kebakaran Jenggot
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
-
Gaji Tembus Rp 150 Juta Per Bulan, Cerita Pemain Liga 1 Pilih Main Tarkam di Luar Klub
-
Erick Thohir Angkat Sekjen PSSI Yunus Nusi Jadi Komisaris Angkasa Pura
-
5 Mobil Kecil Murah di Bawah 50 Juta, Hemat Pengeluaran Cocok buat Keluarga Baru
Terkini
-
Khofifah Hadiri Pemeriksaan KPK di Polda Jatim, Tegaskan Bukan Sebagai Tersangka
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK