SuaraJatim.id - Wacana pembentukan Provinsi Madura mendapat sorotan dari DPRD Jawa Timur. Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad menilai keinginan Madura menjadi provinsi baru harus didasari analisis mendalam lebih dulu.
Anwar menyebut sebuah wilayah bisa menjadi provinsi apabila kemampuan sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM) serta sumber pendanaan yang dimiliki mampu menunjang jalannya roda pemerintahan maupun biaya pembangunan bagi masyarakat secara mandiri. Analisis seberapa besar tiga poin itu harus diperhitungkan secara matang.
"Saya sangat mendukung aspirasi tokoh-tokoh Madura. Tapi menurut saya, itu harus benar-benar dipikirkan, diperhitungkan, dikalkulasi dengan cermat," kata Anwar Sadad saat dihubungi, Senin (23/11/2020).
Anwar memaparkan, bila mengacu pada undang-undang, kebutuhan fiskal sebuah provinsi sebagain besar diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD tersebut berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), Pajak Air dan Pajak Rokok.
Baca Juga: Giliran Kepala Bapekko Jember Disanksi Turun Pangkat Oleh Gubernur Jatim
Di Jatim sendiri sebagai provinsi terbesar ketiga di Indonesia, 90 persen pembangunannya dari PAD, di mana 70 persen merupakan sumbangan dari kabupaten/kota. Sementara sumbangan dari Pulau Madura relatif kecil.
Hal ini lantaran empat kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep pertumbuhan ekonominya masih cenderung rendah dibandingkan daerah lain.
Tentu hal itu diragukan bisa mengcover pembangunan apabila Pulau Madura menjadi provinsi.
"Sedangkan yang lain-lain, dana dekonsentrasi dana perimbangan. Menurut Saya selama ini tidak terlalu menjadi andalan," katanya.
Politisi partai Gerindra ini menilai bahwa usulan Pulau Madura menjadi provinsi ebetulnya layak, karena sebagai langkah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan secara budaya serta kurturalnya.
Baca Juga: Sahabat Khofifah Dukung Machfud, Lalu Khofifah Sendiri Doyong ke Siapa?
Namun, hal itu harus betul-betul bisa dikalkulasikan sumber pendanaan untuk menyokong pembangunannya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Khofifah Kasih Program Motor Murah Rp500 Ribu untuk Warga Jatim
-
CEK FAKTA: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Tawarkan Program Motor Murah Rp500 Ribu
-
Jadi Gubernur Jatim Lagi, Khofifah Siap Tancap Gas Hadapi Ramadan: Jangan Sampai Harga Sembako Naik
-
KPU Tetapkan Khofifah-Emil Menang Pilkada Jatim 2024
-
UMK Malang Naik 6 Persen, Pj Wali Kota Ingatkan Perusahaan Tak Lakukan PHK
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Mutasi Anak Try Sutrisno Batal Usai Dikaitkan Isu Pemakzulan, Purnawirawan Minta Panglima TNI Cermat
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan untuk Pekerja Keras: Pilih yang Irit atau yang Ngebut?
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
Pilihan
-
Indonesia Siap Sikut China Jadi Tuan Rumah Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
-
Sejarah Baru! Penjualan Mobil Listrik Kalahkan Mobil Hybrid di Kuartal I 2025
-
Bertemu Presiden FIFA di Vatikan, Jokowi Curhat Kondisi Sepak Bola Indonesia
-
Garuda Indonesia Tak Kuat Bayar Biaya Perawatan Pesawat, Erick Thohir Mau Panggil Wamildan Tsani
Terkini
-
Banjir Talenta Muda, Basket Surabaya Siap Kuasai Kejurnas
-
Kebakaran Hanguskan Rumah di Belakang Pasar Dlanggu, Akses Sulit Hambat Pemadaman
-
Serang Polisi dengan Bondet, Nasib Pencuri Mobil di Pasuruan Berakhir Tragis
-
Strategi BRI: Terus Memperkuat Sinergi Ekosistem dan Inovasi Digital
-
Daftar Link DANA Kaget Senin: Belanjakan Minyak Goreng di Alfamart, Ada Promo