Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 29 Januari 2022 | 06:05 WIB
Ilustrasi sapi - (Pixabay/athree23)

SuaraJatim.id - Kemarin warga Sampang Madura digegerkan dengan peristiwa matinya sejumlah sapi mereka secara mendadak. Kematian sapi-sapi ini membuat resah dan gegera warga setempat.

Sapi tidak lama menunjukkan gejala sakit. Tiba-tiba saja tidak dalam tempo lama hewan ternak mereka bertumbangan mati. Mereka pun bingung dan menyebut ada virus aneh menginfeksi hewan peliharaan mereka.

Namun belakangan terkuat penyebab kematian misterius sapi-sapi tersebut setelah Dinas Peternakan dan Pertanian melakukan investigasi. Berikut ini 4 fakta kasus kematian sapi misterius tersebut:

1. Menyerang satu wilayah desa

Baca Juga: Polda Jatim Buka Hotline Pengaduan Khusus Pelanggaran Kode Etik

Kasus kematian sejumlah sapi misterius sementara terjadi di Desa Kara Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur.

Apalagi mayoritas warga di desa tersebut memelihara sapi. Otomatis kondisi itu membuat warga semakin resah dan berpikir virus misterius tersebut terlalu ganas.

Misalnya dialami Marsudin, warga Dusun Tenggih Desa setempat. Ia mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah akibat sejumlah sapi miliknya mati mendadak.

"Virus sapi ini sudah menyebar sejak beberapa hari terakhir. Sapi awalnya gemetar lalu ambruk dan mati dengan mulut berbisa," katanya, Jumat (28/01/2022).

2. Kematian sapi disebabkan virus yang dibawa nyamuk

Baca Juga: 2 Klaster Baru Lingkungan Pendidikan SMA dan Pondok Pesantren Dipantau Ketat Satgas Covid-19 Tulungagung

Fenomena kematian sapi secara misterius yang diduga disebabkan oleh virus aneh tersebut telah diselidiki oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan pemkab setempat.

Hasilnya, penyebab kematian sejumlah sapi milik warga tersebut ternyata memang virus yang dibawa oleh nyamuk Bovine Ephemeral Fever (BEF).

Hal ini seperti disampaikan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan KP Sampang, Hendra Gunawan. Dinas telah menerjunkan tim untuk menyelidikinya.

"Hasil autopsi tim kesehatan hewan memastikan bahwa sapi-sapi yang sakit dan mati mendadak itu terserang virus Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau virus yang ditularkan oleh nyamuk," katanya.

3. Kebersihan ternak kurang

Guna mengantisipasi agar virus tidak semakin meluas pihaknya meminta kepada para peternak sapi untuk menjaga kebersihan kandang dan juga memberi vitamin atau probiotik agar daya tahan tubuh hewan ternak lebih terjaga.

"Pengobatannya yakni multivitamin untuk memperbaiki kondisi hewan pemberian analgesic atau pereda nyeri serta pemberantasan sarang nyamuk," katanya menambahkan.

4. BEF merupakan nyamuk pembawa virus

BEF memang nyamuk pembawa virus. Gejala klinis sapi yang terserang virus BEF adalah tubuh sapi mengalami demam dengan suhu tinggi, kaki gemetar dan pincang hingga lumpuh.

Kemudian dari mulut dan hidung keluar lendir. Penyakit ini mulai menyerang hewan ternak menjelang pergantian musim (pancaroba) dari musim penghujan ke kemarau, seperti saat ini.

Load More