SuaraJatim.id - Kemarin peristiwa memilukan terjadi di Surabaya. Sebuah bus rombongan ziarah wali mengalami kecelakaan menabrak truk di Jalan Tol Dupak, Sabtu (05/03/2022).
Akibat kecelakaan tersebut tiga orang dinyatakan tewas. Rombongan peziarah asal Palembang Sumatera Selatan ini baru pulang dari berziarah di Makam Sunan Ampel.
Berdasar informasi yang terhimpun, penyebab kecelakaan tersebut karena gangguan dari salah satu penumpang diduga mengidap depresi.
Berikut ini fakta-faktanya versi kepolisian
Baca Juga: FIFA Sambangi Surabaya pada 9 Maret, Cek Kesiapan Lokasi Piala Dunia U-20
1. Gegara seorang penumpang depresi
Seperti dikatakan Kepala Unit (Kanit) 2 Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur (PJR Ditlantas Polda Jatim) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sigit Indra, bus ini mengangkut 43 orang.
Ia menginformasikan kecelakaan tersebut terjadi di KM 4.400 Jalan Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, sekitar pukul 11.45 WIB, melibatkan bus nomor polisi D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk Colt Diesel nomor polisi W 9948 Z yang mengangkut biji plastik.
Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan sama-sama melaju dari arah Dupak Surabaya menuju Sidoarjo, Jawa Timur. Tiba-tiba seorang peziarah bernama Burniat bangkit dari tempat duduknya menuju ke arah sopir dan lantas berupaya mengambil alih kemudi saat bus melaju dengan kencang.
2. Sopir dan kenek meninggal dunia
Baca Juga: Petaka Tol Dupak Surabaya, Berawal Seorang Penumpang Berteriak Minta Dikubur di Makam Sunan Ampel
Masih kata Sigit, rombongan bus peziarah itu baru saja mengunjungi Makam Sunan Ampel di Surabaya, yang sedang melanjutkan perjalanan menuju Jombang, Jawa Timur.
Sang sopir yang terkejut tak kuasa menahan kendali mengakibatkan bus berbalik arah hingga menghantam truk yang melaju dari arah berlawanan di lajur yang sama.
Sopir truk dan kernetnya meninggal dunia dalam kejadian ini. Sementara sopir dan kernet bus mengalami luka berat, serta empat orang penumpang dari rombongan peziarah dilaporkan luka ringan.
Menurut keterangan para saksi yang dihimpun polisi, peziarah yang teridentifikasi bernama Burniat yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut, semula sejak berangkat dari Palembang bersikap layaknya orang normal.
3. Seluruh korban dapat santunan
Seluruh korban kecelakaan melibatkan bus dengan truk di Tol Dupak Surabaya, Jawa Timur dipastikan mendapat santunan dari PT Jasa Raharja.
Kepala PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Timur Hervanka Tri Dianto mengatakan seluruh korban dijamin Jasa Raharja sebagaimana undang-undang dan bentuk implementasi Program Perlindungan Dasar Pemerintah terhadap warga negara yang mengalami kecelakaan.
"Santunan seluruh korban dijamin, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka," katanya di Surabaya seperti diberitakan Antara, Sabtu (5/3/2022).
Jasa Raharja memberikan santunan kecelakaan kepada setiap orang yang meninggal dunia, luka- luka dan cacat tetap akibat kecelakaan yang disebabkan oleh alat angkutan lalu lintas jalan baik di darat, laut maupun udara.
Para ahli waris korban yang meninggal dunia akan mendapat santunan sebesar Rp 50 juta, sedangkan bagi korban mengalami luka-luka mendapat biaya perawatan melalui pihak rumah sakit maksimal sebesar Rp 20 juta.
4. Dipicu penumpang depresi ingin dimakamkan di dekat Sunan Ampel
Kecelakaan bus dan truk di Tol Dupak Surabaya pada Sabtu (5/3/2022) dipicu salah satu penumpang bus yang meminta dikubur di Makam Sunan Ampel.
"Saat di Sunan Ampel korban tiba-tiba depresi dan histeris hingga berteriak ingin dimakamkan di kawasan Sunan Ampel. Kalau kondisi tidak sehat memang," kata Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Eko Adi Wibowo.
Bus nahas itu berisi rombongan peziarah asal Palembang. Selepas mengunjungi Makam Sunan Ampel, bus bergerak menuju rute selanjutnya, yakni Makam Syekh Jumadil Kubro di Trowulan, Mojokerto.
Namun, saat melintas di Tol Dupak terjadi kegaduhan. Penumpang bernama Burniat kembali berulah dengan tiba-tiba berlari ke arah sopir bus. Ia kemudian merebut kemudi Tatang Heryana (61), sopir bus asal Bandung.
Berita Terkait
-
Persebaya Surabaya Kembali ke Jalur Kemenangan, Kans Menjadi Juara Masih Terbuka?
-
Dari Bandara ke Meja Makan: Jejak Pertemuan Rahasia Zarof Ricar, Lisa Rachmat, dan Dadi
-
Belum Dilirik PSSI, Pemain Keturunan Medan-Surabaya Debut Starter Bikin Jong Ajax Menang Besar
-
Persis Solo Ingin Jaga Tren Positif, Ini Target Ong Kim Swee
-
Dewa United Makin Perkasa, Persija Jakarta Senasib dengan Persebaya
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak