Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 16 Maret 2022 | 08:32 WIB
Viral foto penembakan Herman di Sumenep [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Kasus kematian Herman (24), warga Desa Gadu Timur Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep menjadi sorotan publik. Ia tewas setelah dihujani peluru polisi.

Herman, pria yang oleh keluarganya disebut-sebut alami gangguan kejiwaan akibat stres berat itu tewas ditembak polisi sebab dikira bandit. Keluarga pun protes dan kecewa dengan tindakan polisi tersebut.

Video penembakan Herman ini beredar di media sosial dan jejaring media berbagi pesan WhatsApp. Dalam video tersebut Herman tersungkur di jalanan dan tetap ditembak oleh polisi.

Ada sejumlah fakta lapangan terkait kasus Herman ini. Mulai dari kesaksian keluarga dan sikap kepolisian terkait kasus tersebut.

Baca Juga: Herman Tewas Diberondong Peluru, Keluarga Anggap Polisi Kejam dan Melanggar HAM

Nah, berikut ini sejumlah fakta lapangan kasus kematian Herman yang tewas di tangan polisi:

1. Keluarga tuding polisi langgar HAM

Keluarga Herman menilai polisi telah melanggar hak asasi manusia (HAM) karena memberondong dengan tembakan meski sasaran sudah tersungkur.

"Tindakan polisi itu sangat kejam. Masak keponakan saya sudah tersungkur seperti itu, masih ditembaki berkali-kali. Itu sudah tidak sesuai hak asasi," kata Fauzan, paman Herman, Selasa (15/03/2022).

Menurutnya, seharusnya polisi cukup melumpuhkan keponakannya apabila memang dirasa membahayakan. Tidak perlu menghujani dengan tembakan yang menyebabkan kematian.

Baca Juga: Herman Tumbang di Jalanan Dihujani Tembakan Polisi Sumenep, Diduga Salah Tembak, 5 Polisi Diperiksa Propam

"Harusnya kan cukup dilumpuhkan. Cukup ditembak kakinya. Lha ini tidak. Conk Herman itu ditembak berkali-kali padahal sudah tersungkur. Itu sengaja dibunuh namanya," kata Fauzan menambahkan.

Load More