SuaraJatim.id - Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi yang diajukan PT Herbalife Indonesia. Perkara dengan nomor 5375 K/PDT/2024 itu, diputuskan pada 9 Desember 2024. Berdasarkan putusan tersebut, hakim di MA menguatkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Artinya, PT Herbalife Indonesia harus menjalankan putusan yang diberikan oleh hakim di PN Jakarta Selatan. Sesuai amar putusan dalam nomor perkara: 385/Pdt.G/2023/PN.Jkt.Sel, yang dikeluarkan 8 Januari 2024.
Dalam putusan itu, hakim menyatakan tergugat PT Herbalife Indonesia telah melakukan perbuatan melanggar hukum. Karena itu, perusahaan tersebut dihukum membayar ganti rugi materiil sejumlah Rp420 juta kepada Orantji Sofitje selaku Penggugat.
Lalu, lalu hakim juga menyatakan surat pembatalan membership dari member business practices and compliance Herbalife Indonesia, pada 13 Juni 2022 batal demi hukum. Serta tergugat dibebani biaya perkara.
Baca Juga: Ronald Tannur Didampingi ART Saat Diamankan di Rumahnya
PT Herbalife Indonesia digugat oleh salah satu membernya: Orantji Sofitje. Gugatan itu dilayangkan karena perusahaan tersebut telah melakukan pemutusan member secara sepihak terhadap penggugat. Tindakan itu pun dinilai melanggar hukum.
Beryl Cholif Arrachman, salah satu kuasa hukum Orantji Sofitje mengatakan, kliennya merupakan satu-satunya member yang gugatannya berhasil dikabulkan oleh pengadilan. Mulai dari tingkat satu di PN sampai di MA.
“Beberapa member lainnya ada yang sudah melakukan gugatan. Tetapi semua tidak ada yang berhasil. Sebenarnya, ini tindakan yang dilakukan berulang kali,” kata Beryl, Sabtu (8/3/2025).
Beryl menceritakan, kasus itu bermula saat membership Penggugat dibatalkan sepihak oleh PT Herbalife Indonesia. Pembatalan itu dilakukan sewenang-wenang dan tanpa dasar apapun. Bahkan, perusahaan tersebut melayangkan tuduhan yang tanpa dasar terhadap kliennya.
Ketika itu, Orantji mendapat pemberitahuan dari Herbalife yang bertuliskan penemuan adanya penjualan produk Herbalife dari ID membership Orantji. Penjualan itu di Butik Afica Banyuwangi dan produk dengan kondisi barcode yang dirusak. Karena itu, perusahaan menganggap Orantji melanggar kode etik Herbalife.
Baca Juga: MA Anulir Vonis Bebas Ronald Tannur, Segera Dipenjara?
Advokat yang tergabung dalam kantor hukum Johanes Dipa Widjaja and Partners ini menganggap tuduhan yang diberikan Herbalife tersebut adalah fitnah. Tidak Benar. Karena itu, mereka mengajukan gugatan terhadap PT Herbalife Indonesia ke PN Jakarta Selatan.
Berita Terkait
-
Sempat Tertunda Efisiensi Anggaran, Seleksi Hakim Agung dan Ad Hoc HAM Resmi Dibuka!
-
2 Hakim Penerima Suap Vonis Bebas Ronald Tannur jadi Saksi di Sidang Zarof Ricar
-
Kasasi Ditolak MA, SYL Tetap Divonis 12 Tahun Penjara
-
Rekam Jejak Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Hukuman Penjaranya Diperberat MA Jadi 13 Tahun!
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
Terpopuler
- LHKPN Dedi Mulyadi: Punya 116 Tanah di Jawa Barat, Kini Menangis Kejer Lihat Kerusakan Puncak Bogor
- Ingatkan Fans Nikita Mirzani, Lita Gading Bongkar Cara Jebloskan Reza Gladys ke Penjara
- Arahkan Owner Skincare Tutup Mulut Nikita Mirzani, Ngerinya Ucapan dr Oky Pratama: Orang Apa Tuhan
- Mulai Ketar-ketir? Firdaus Oiwobo Mundur Jadi Pengacara Razman: Minta Maaf ke Hotman Paris
- Richard Lee Pelan-Pelan Ajak Istri Masuk Islam, Pakai Strategi Unik
Pilihan
-
Hasil Liga Inggris: Bruno Fernandes Cetak Gol Indah, MU Tahan Arsenal
-
Jadwal Imsakiyah Kota Solo Senin 10 Maret 2025, Disertai Bacaan Niat Puasa Ramadan
-
Dua Kartu Merah Jadi Bumbu Derita Persija Jakarta di Tangan Arema FC
-
Terkesan Lamban, Polres Karanganyar Diminta Serius Tangani Kasus Penipuan Rp 6,9 Miliar
-
Boyolali Dilanda Banjir, Sejumlah Desa di Tiga Kecamatan Terendam
Terkini
-
Temui Konjen RRT di Surabaya, Gubernur Khofifah Bahas Peluang Kerjasama Beberapa Sektor
-
MA Tolak Kasasi Herbalife Indonesia, Member Menang Mutlak
-
Pesan untuk Arek-Arek Surabaya: Jangan Perang Sarung, Hukuman Menanti Bagi yang Nekat
-
Ceritanya Hampir Terlupakan, Seni Topeng Panji Pernah Mendunia
-
PT Smelting dan Serikat Pekerja Teken SKB: Ini Harus Bermanfaat