Joget dan Air Mata Sang Lurah Saat Serahkan Kiai Gadakan ke Bung Karno

Wasiat leluhur sang kepala desa akhirnya terbukti ketika seorang raja yaitu Bung Karno benar-benar memasuki rumah keluarga sang kepala desa.

Chandra Iswinarno
Selasa, 10 September 2019 | 18:37 WIB
Joget dan Air Mata Sang Lurah Saat Serahkan Kiai Gadakan ke Bung Karno
Kushartono menunjukkan dua pusaka milik Bung Karno di Ndalem Pojok, Kediri, Selasa (10/9/2019) usai prosesi jamasan. [Suara.com/Agus H]

Sepulang dari kunjungan itu, Bung Karno lantas menitipkan Kyai Gadakan ke RM Sajid yang kemudian menyimpannya di Ndalem Pojok yang kini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Dan Bung Karno, ujar Kushartono, entah lupa atau sengaja, tidak pernah mengambil atau meminta kembali pusaka tersebut.

Andri Setiawan, pecinta tosan aji yang memimpin jamasan Kyai Gadakan mengatakan bahwa kedua pusaka tersebut dibuat oleh Mpu Supo yang menciptakan Keris Kyai Sengkelat untuk Raja Brawijaya dari Majapahit.

"Tombak itu jenis Kyai Totog. Kerisnya jenis Kyai Sengkelat yang memang diperuntukkan buat raja," ujarnya, sembari menambahkan kemungkinan kedua pusaka milik Bung Karno tersebut dibuat pada era awal Mataram Islam atau era akhir Majapahit. 

Kontributor : Agus H

Baca Juga:Ndalem Pojok, Saksi Bisu Kusno Kecil Diruwat Menjadi Soekarno

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini