Jatim Miliki Potensi Banjir Besar Seperti di Jakarta, Begini Penjelasannya

Hal itu dimungkinkan terjadi karena ada dua sungai besar yang mengalir dan melingkari daerah-daerah di Jatim.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 03 Januari 2020 | 02:30 WIB
Jatim Miliki Potensi Banjir Besar Seperti di Jakarta, Begini Penjelasannya
Kondisi banjir di Jalan Tendean Jakarta Selatan pada Rabu (1/1/20200. [Suara.com/Ria Rizki]

SuaraJatim.id - Potensi banjir besar seperti yang melanda di wilayah Jabodetabek ternyata dimungkinkan terjadi di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Hal itu dimungkinkan terjadi karena ada dua sungai besar yang mengalir dan melingkari daerah-daerah di Jatim.

Dua sungai tersebut yakni, Sungai brantas, yang berhulu di Kota Batu serta melewati Kota Surabaya, dan Bengawan Solo yang berhulu di Jawa Tengah (Jateng) dan melintas di sejumlah daerah di Jatim.

“Dari dua sungai ini yang wajib diwaspadai adalah sungai Bengawan Solo. Karena DAS-nya luas sementara hanya ada satu bendungan Gajah Mungkur di Wonogiri. Karena bendungan ini selain fungsi lainnya juga berfungsi sebagai pengendali banjir, cuma kendalanya ini satu-satunya,” kata Profesor Bidang Ilmu Manajemen dan Rekayasa Sumber Daya Air Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Dr Ir Pitojo Tri Juwono seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Kamis (2/1/2020).

Dikatakannya, jika elevasi air Waduk Gajah Mungkur penuh, sementara curah hujan masih tinggi dengan potensi banjir dari hulu, maka suka atau tidak suka air akan terkirim ke hilir.

Baca Juga:Tarsoen Waryono: Harusnya Normalisasi Sungai di Jakarta Tidak Dihentikan

“Maka badan sungai mulai Solo, Ngawi, Bojonegoro Lamongan, Babat, Gresik dan seterusnya harus mampu menampung kiriman air dari hulu ini. Termasuk anak-anak sungainya, ini yang riskan sekali kemungkinan ada potensi banjir di hilir karena hanya ada satu bendungan,” ujar Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

Lantaran itu, Pitojo mengimbau pihak terkait untuk mengantisipasi pengendalian aliran sungai di hilir. Caranya, mulai dari normalisasi sungai, hingga membuat sudetan.

Hal tersebut disampaikannya, karena tidak ada potensi topografi lagi yang bisa digunakan untuk membangun bendungan ke arah hilir.

“Jadi lebih mengkhawatirkan Bengawan Solo. Beda dengan Sungai Brantas yang banyak bendungan sejak hulu, anak-anak sungainya pun banyak bendungan. Mulai dari Bendungan Selorejo, Sutami, dan masih banyak bendungan lain," katanya.

Baca Juga:Percepat Surutkan Banjir, Anies Siapkan 600 Pompa Penyedot Air

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini