Banjir Bandang di Ijen Disebut Akibat Dampak Pembakaran Hutan

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Seksi III Jember mencatat kebakaran hutan yang terjadi pada tahun lalu mencapai 971,731 hektare.

Chandra Iswinarno
Rabu, 29 Januari 2020 | 22:16 WIB
Banjir Bandang di Ijen Disebut Akibat Dampak Pembakaran Hutan
Banjir bandang mengalir di jalan desa di Kabupaten Bondowoso. [Foto: BPBD Bondowoso]

SuaraJatim.id - Banjir yang melanda Dusun Pesanggrahan, Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso membawa material lumpur dan kayu. Diperkirakan banjir bandang yang berlangsung sekitar empat jam tersebut merupakan dampak pembakaran hutan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso Kukuh Triatmoko mengatakan, hutan bekas terbakar tidak bisa menahan arus lumpur. Sementara banjir yang datang bervolume besar, karena dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, hujan deras mengguyur hulu di Gunung Suket.

"Karena di sana lahan sudah terbakar, sehingga air hujan tidak tertahan dan turun sebagai lumpur, lumpur hutan," kata Kukuh saat dihubungi pada Rabu (29/1/2020).

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Seksi III Jember mencatat kebakaran hutan yang terjadi pada tahun lalu mencapai 971,731 hektare. Kawasan terbakar tersebut melingkupi Pegunungan Ijen di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi.

Baca Juga:Akibat Banjir Bandang Ijen, 200 Keluarga Mengungsi

Kukuh mengatakan, banjir bandang kali ini datang dari arah barat kecamatan. Kemudian menyeberang melalui jalanan ke sisi timur dan masuk ke infrastruktur saluran banjir yang tersedia.

"Lewat jalan, baru itu ke arah timur, baru masuk di saluran," kata Kukuh lagi.

Dari video yang beredar, banjir lumpur mengalir deras di jalanan desa hingga nampak seperti sungai. Kini setelah surut, lumpur dan kayu-kayu berserakan di jalan maupun rumah-rumah warga.

Untuk diketahui, kebakaran hutan di Pegunungan Ijen Oktober 2019 terjadi karena kecerobohan pengolah lahan perkebunan di kaki Gunung Ranti. Pelaku membakar lahan untuk menghemat pembersihan lahan yang akan ditanami lagi.

Badai angin yang terjadi saat itu membantu api menguasai bagian barat Gunung Ranti dan merembet ke kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Meluas ke Cagar Alam Ijen Merapi Ungup-ungup, api baru bisa padam sepenuhnya pada November 2019.

Baca Juga:Hujan Deras di Gunung Suket, Banjir Bandang Landa Kawasan Kecamatan Ijen

Kebakaran yang disebut sebagai yang terbesar di Pegunungan Ijen itu membuat sebagian flora dan fauna mati. Dua orang pelaku pembakaran lahan yang menyebabkannya juga telah ditangkap polisi.

Sebelumnya diberitakan banjir bandang terjadi di Dusun Pesanggrahan, Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso pada Rabu (29/1/2020). Banjir tersebut bukan berasal dari luapan sungai, namun banjir bandang itu datang dari hulu di Gunung Suket yang sebelumnya diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.

Kontributor : Ahmad Su'udi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini