Korban ditemukan tak bernyawa, Rabu (1/7) malam setelah melaporkan kasus pemerkosaan ke markas polisi setempat.
Kasatreskrim Polres Bangkalan Ajun Komisaris Agus Sobarnapraja mengatakan, korban meninggal akibat bunuh diri setelah mengalami tekanan mental pascapemerkosaan tersebut.
“Kami sudah ke TKP dan betul korban meninggal dunia. Dugaan sementara bunuh diri namun tim Inafis, penyidik Polres dan Polsek sedang memastikan lebih lanjut ke TKP,” kata Agus, Jumat (3/7/2020).
Hal tersebut juga disampaikan oleh psikolog korban, Koordinator Pendamping Psikologi Perempuan dan Anak (PPPA) Bangkalan, Dr Mutmainnah.
Baca Juga:Tragis Ibu Muda Diperkosa Bergilir, Lalu Bunuh Diri Tenggak Racun Serangga
Mutmainnah menjelaskan, korban meninggal dunia akibat menenggak cairan beracun. Korban sempat dilarikan ke bidan desa namun nyawanya tak tertolong.
“Saat menuju Puskesmas, korban tidak dapat tertolong,” ucapnya.
Sebelumnya, Mutmainnah juga mengatakan bahwa korban sempat melakukan aksi serupa namun hal itu diurungkan. Ia tak menyangka, korban nekat meminum cairan tersebut.
“Sebelum pelaporan ke Polres, korban sempat mau bunuh diri dengan cairan itu. Tapi diurungkan karena korban masih memikirkan anaknya yang berumur 3 tahun,” tambahnya.
Buron
Baca Juga:Tradisi Mandi Kembang jadi Petaka, Amir Bergilir Jilat Kemaluan 4 Wanita
Hingga berita ini dipublikasikan, Jumat (3/7), belum satu pun dari ketujuh pelaku pemerkosaan yang tertangkap polisi.