SuaraJatim.id - Seorang tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Blitar gugur dengan status pasien COVID-19. Dokter Pepriyanto Nugroho berusia 51 tahun meninggal dunia sekitar pukul 13.00 WIB setelah sempat dirawat Malang.
Hasil penelusuran gugus tugas menyebutkan, konfirmasi corona yang diderita Dokter Nugroho bermula saat dirinya merawat pasien dengan diagnosa gula darah. Pasien perempuan asal Gandusari itu dirawat 3 hari lalu diperbolehkan pulang.
Tak lama di rumah, perempuan 65 tahun itu dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dengan status PDP Usai merasakan sesak nafas.
"Jenazah dimakamkan pukul 19.00 wib tadi dengan protokol COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kabupaten Blitar, Krisna Yekti, Jumat (10/7/2020) malam.
Baca Juga:Pendeta Jakarta ke Kediri Pimpin Pemberkatan, 12 Jemaat Langsung Corona
Wanita tersebut kemudian meninggal dunia tak lama kemudian. Beberapa hari setelahnya hasil swab menyatakan wanita tersebut terkonfirmasi positif virus corona.
Hasil penelusuran menyebutkan, tiga orang anak dari wanita tersebut juga dinyatakan positif.
Krisna mengungkapkan penularan ini bermula dari Surabaya. Pasalnya pasien 65 tahun yang dirawat dokter Nugroho baru beberapa hari di Blitar setelah lama tinggal di Surabaya.
"Kemudian dokter Nugroho juga dinyatakan positif dan menjalani karantina di rumah sakit di Malang. Dirawat mulai tanggal 24 Juni. Dua hari kemudian dinyatakan positif (COVID-19)," ungkap Krisna.
Saat diisolasi di rumah sakit swasta Malang, kondisi dokter Nugroho terus mengalami penurunan. Sebelum gugur, dokter umum ini juga sempat dipasang ventilator di tubuhnya.
Baca Juga:Bagaimana Skenario Penyelenggaraan Pilkada 2020 di Tengah Pandemi?
Penelusuran terhadap dokter Nugroho diketahui, istri, asisten rumah tangga serta anaknya juga terkonfirmasi virus corona. Laporan terbaru, terdapat seorang pasien baru berasal dari Pager Gunung, Kecamatan Kesamben. Pasien tersebut diketahui juga pernah ditangani oleh dokter Nugroho.
- 1
- 2