Selain itu terdapat juga seorang perawat asal Kecamatan Selorejo yang terkonfirmasi positif di rumah sakit swasta Malang, tempat dokter Nugroho dirawat.
"Tapi yang kerja di rumah sakit swasta ini tidak masuk Klaster Surabaya, soalnya di situ (rumah sakit swasta Malang) banyak positif juga," papar Krisna.
Kondisi yang terjadi pada dokter Nugroho menjadi catatan tersendiri bagi Pemkab Blitar terutama terhadap penyelenggaraan klinik, puskesmas dan rumah sakit. Paramedis diminta untuk teliti sebelum memeriksa pasien termasuk menanyakan lini masa perjalanannya.
"Karena tidak semua pasien itu jujur dari mana. Ya. Selain itu APD juga harus tetap digunakan," kata Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Christine Indrawati ketika dihubungi Suarajatim.id.
Baca Juga:Pendeta Jakarta ke Kediri Pimpin Pemberkatan, 12 Jemaat Langsung Corona
Kontributor : Farian