SuaraJatim.id - Polisi Jember telah mengamankan penyebar video asusila di depan sebuah ruko Desa Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Video asusila yang diperankan Gisel--nama julukan bagi perempuan dengan gangguan jiwa--ini sempat viral di media sosial.
Menurut KBO Reskrim Polres Jember Iptu Solekhan Arief, penyebar video berinisial LE dan sudah diamankan oleh polisi, dimintai keterangan dalam kasus yang menghebohkan warga Puger tersebut.
Sebelumnya, video asusila berdurasi 1 menit 24 detik itu dilakukan seorang wanita dengan gangguan jiwa. Bahkan pemeran lelakinya juga disebut-sebut mengalami gangguan jiwa.
Baca Juga:Ritual Penggandaan Uang di Jember Dibubarkan Polisi, Serupa Dimas Kanjeng?
Video itu diketahui tidak hanya viral di grup-grup whatsapp, bahkan kini sudah mulai banyak beredar di medsos Facebook. Menurut Solekhan, LE ini seorang wiraswasta pemilik warung. Ia merekam kemudian menyebarkan video tersebut.
"Setelah kami mendapatkan informasi dari masyarakat dengan adanya video asusila. Kami menindaklanjuti dari berita kasus video asusila. Diduga pemilik akun Facebook maupun yang menyebarluaskan sudah kami amankan dan kami mintai keterangan," ucap Iptu Arief saat dikonfirmasi di Mapolres Jember, Kamis (28/1/2021).
"Yang kami amankan ini statusnya masih sebagai saksi. Yang tahu kejadian dalam video asusila tersebut. Dia juga pemilik warung di seberang jalan lokasi kejadian perilaku asusila itu," katanya menambahkan.
"Kami sudah mintai keterangan terkait penyebaran video tindakan asusila yang ada di akun Facebooknya. Tetapi dari pengakuannya, bukan yang menyebarluaskan. Akan tetapi yang bersangkutan mendapat kiriman dari orang lain," sambungnya.
Terkait kedua pemeran dalam video asusila itu, mantan Kanit Reskrim Polsek Tempurejo itu juga mengatakan, akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat.
Baca Juga:Ada Ritual Gandakan Uang di Kuburan Jember, Bayar Rp 120 Ribu Dapat Rp 1 M
Untuk menyelamatkan keduanya, yang diketahui sama-sama memiliki gangguan jiwa.
"Pasangan pemeran yang ada di video akan kami lakukan pembinaan. Supaya dikemudian hari nantinya korban tersebut tidak seperti ini lagi," lanjutnya.
Untuk pemeran lelaki tersebut yang sering menunjukkan alat kelaminnya (eksibisionisme) masih dilakukan pencarian tentang keberadaannya supaya mendapatkan pembinaan juga.
"Jadi kita akan menggali informasi terlebih dahulu, dan nantinya setelah mendapatkan informasi keberadaan pemeran laki-laki tersebut akan kami gali informasi dari yang bersangkutan," ujarnya.
Kontributor : Adi Permana