Demo Protes Pertamina, Warga Terdampak Kilang Tuban Seret-seret Nama Ahok

Puluhan warga menggeruduk PT PT Grass Roof Refinery (GRR) Tuban, Minggu, (15/02/2021). Mereka merupakan warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Muhammad Taufiq
Minggu, 14 Februari 2021 | 14:29 WIB
Demo Protes Pertamina, Warga Terdampak Kilang Tuban Seret-seret Nama Ahok
Puluhan warga Tuban Jawa Timur terdampak pembangunan kilang minyak gelar demo protes Pertamina [Foto: Suaraindonesia]

SuaraJatim.id - Puluhan warga menggeruduk PT PT Grass Roof Refinery (GRR) Tuban, Minggu, (15/02/2021). Mereka merupakan warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Puluhan warga terdampak pembangunan kilang minyak Tuban ini merasa ditinggalkan oleh PT Pertamina. Mereka kecewa lantaran setelah kesepakatan melepas lahan dan relokasi dilakukan oleh warga, ternyata sejumlah hak tidak dipenuhi.

Menurut Koordinator Aksi, Suwarno, yang menjadi puncak permasalahan adalah ketika pembebasan lahan terjadi warga selalu ditekan untuk menjual tanah dan mengukur lahan mereka.

"Tapi habis gitu ditinggalkan. Kasihan dengan nasib buruh-buruh tani, mereka harus menafkahi keluarganya, menyekolahkan anaknya sekarang tidak bisa bekerja karena tanahnya sudah tidak ada. Dan justru ada program beasiswa sekolah, warga kami tidak dapat itu," kata Suwarno kepada suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, di lokasi aksi.

Baca Juga:Blok Rokan Ternyata Miliki 86 Lapangan Minyak Aktif, Ini Nama-namanya

Dalam aksinya, puluhan warga ini tetap ketat dengan protokol kesehatan. Mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membentangkan sejumlah spanduk berisi tuntutan dan kekecewaan warga terhadap PT Pertamina. Salah sepanduk yang dibawa bertuliskan "Pak Ahok Tolong Kami".

"Fasilitas dan akses jalan warga beli sendiri, sedangkan wilayah kami yang terelokasi juga punya asset, punya jalan. Untuk relokasi mandiri kita bangun musala di dua titik, tanah wafak dari bapak Ramelan dan Muntahar target kami sebelum puasa sudah selesai, warga juga mengajukan proposal tapi tidak ada jawaban," ucapnya.

Ia menambah, ada 5 poin tuntutan warga kepada Pertamina. Diantaranya, segera memberi kepastian pelaksanaan relokasi pemukiman warga atau segera bayarkan ganti rugi tanah dan bangunan warga, kemudian pemberian program CSR sesuai resiko yang dialami warga terdampak.

Lalu tuntutan lain pemberian CSR agar tidak tebang pilih, serta menolak pendampingan dari Universitas Airlangga Surabaya, dan berikan CSR untuk fasilitas desa seperti halnya TPPI.

"Itu lima poin tuntutan warga dan Pertamina harus segera menindaklanjutinya, jangan sampai warga sengsara dengan hadirnya Pertamina," ujarnya.

Baca Juga:Heboh Bocah Tuban Punya Nama 19 Kata, Publik Bingung Panggilannya

Sementara itu di tempat terpisah, Project Kordinator PT Pertamina Grass Roof Refinery (GRR) Tuban, Kadek Ambarawa menjelaskan, bahwa mengenai tuntutan masyarakat Wadung yang salah satunya beasiswa sekolah. Pertamina sudah memasukan progam itu untuk warga.

"Kami kesulitan mendapatkan data yang sahih yang berhak dan memenuhi kriteria, karena perlu adanya pendataan lebih jauh agar tepat sasaran," kata Kadek.

Adapun soal CSR pembangunan Musala warga terdampak relokasi, Pertamina perlu melakukan verifikasi lapangan sebelum mendapatkan persetujuan alokasi anggaran untuk semuanya itu.

"Kami sudah merencanakan dari bulan Januari 2021, namun dengan adanya PPKM dan kebijakan perusahaan membatasi mobilasi," katanya.

"Tapi hari ini staff CSR sudah melakukan perjalanan ke Tuban untuk pendataan di perumahan warga relokasi mandiri, untuk cek fisik Musholla dan sekaligus ke Balai Desa dalam pendataan Beasiswa," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini