"Keluarga tentu berat dan kehilangan, tetapi kami percaya segenap anggota keluarga dapat mengikhlaskan para prajurit yang gugur itu sebagai syuhada bangsa menemui keharibaan Allah SWT dalam rengkuhan ridha-Nya," kata dia.
Muhammadiyah menyampaikan penghargaan atas segala usaha maksimal yang dilakukan Panglima TNI bersama seluruh jajaran dan berbagai pihak terkait dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 tersebut.
"Bagi kaum beriman ikhtiar dan tawakal merupakan jalan optimal yang dapat dilakukan dalam menghadapi setiap musibah. Semoga segenap warga masyarakat dapat menunjukkan empati, simpati, dan solidaritas sosial atas musibah KRI Nanggala sebagai duka bersama bangsa Indonesia," ujar Haedar.
Sementara itu, wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menjalankan ibadah salat gaib untuk awak kapal selam KRI Nanggala-402 diikuti oleh anak, cucu, staf dan anggota pasukan pengamanan wapres di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu malam.
Baca Juga:Mensos Risma Kirim Psikolog ke Tiap Rumah Korban KRI Nanggala 402
Usai salat, JK menyampaikan duka mendalam atas insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur dalam tugas atau menurut istilah militer kemaritiman disebut "on eternal patrol".
"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan duka cita mendalam kepada patriot-patriot bangsa, syuhada, yang meninggal, wafat, akibat kecelakaan kapal selam KRI Nanggala-402. Tentu mereka diterima Allah SWT," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Minggu.
JK mengatakan seluruh rakyat Indonesia berduka atas meninggalnya 53 awak kapal selam dalam tugas menjaga ketahanan negara Indonesia.
"Kita semua sebagai bangsa merasa sangat berduka, 53 awal kapal selam kita yang mereka sedang dalam tugas, karena itu mereka masih tetap mati syahid, karena untuk mempersiapkan pembelaan bangsa kita, negara kita," ujarnya. ANTARA
Baca Juga:Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala Diikuti Ratusan Jemaah Masjid Al Markaz