Demo Tolak Gedung SD Jadi Tempat Isolasi Covid, Begini Alasan Warga Baratajaya Surabaya

Warga RW 05 di Kelurahan Baratajaya Kota Surabaya menggelar aksi demonstrasi di depan gedung SD Negeri setempat.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 23 Juli 2021 | 17:02 WIB
Demo Tolak Gedung SD Jadi Tempat Isolasi Covid, Begini Alasan Warga Baratajaya Surabaya
Warga Baratajaya Surabaya menolak penggunaan SD jadi tempat isolasi Covid-19 [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Warga RW 05 di Kelurahan Baratajaya Kota Surabaya menggelar aksi demonstrasi di depan gedung SD Negeri setempat. Mereka menolak rencana Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggunakan gedung SD itu jadi tempat isolasi Covid-19.

Sebelumnya, Eri Cahyadi berencana menggunakan fasilitas sekolah sebagai tempat isolasi mandiri di masing-masing kelurahan. Rencananya program tersebut akan mulai dijalankan hari ini, Jumat (23/7/2021). Pemerintah Kota telah melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Kelurahan hingga RW masing-masing wilayah.

Namun, belum sempat rencana direalisasikan, kebijakan tersebut mendapat penolakan dari warga sekitar sekolah. Disampaikan Ketua RT 01 RW 05 Baratajaya, Imam, warga keberatan terkait rencana Pemkot tersebut.

"Surat melalui Ketua RW V Kelurahan Baratajaya sudah kami layangkan kepada bapak camat, sebagai salah satu langkah tegas dalam menolak adanya rencana menggunakan SDN Baratajaya sebagai tempat karantina isolasi mandiri pasien Covid-19," katanya dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Jumat (23/07/2021).

Baca Juga:Rencana Wali Kota Surabaya Jadikan Gedung Sekolah Tempat Isoman Ramai-ramai Dikecam Warga

"Kami sudah sampaikan melalui rapat koordinasi tadi malam (Kamis malam) di Kelurahan Baratajaya, dihadiri pula oleh bapak camat. Kami sampaikan SDN Baratajaya terletak dalam pemukiman padat penduduk yang nantinya membuat psikis warga disini akan terganggu dengan adanya hilir mudik dari ambulan yang melewati kampung," ujarnya.

Hingga hari Jumat siang menjelang ibadah salat Jumat, puluhan warga di sekitar gedung sekolah berusaha memasang spanduk penolakan di sudut area perkampungan. Hingga di akhir kegiatan, orasi dan aksi pun dilancarkan beberapa warga.

Ditempat yang sama, salah satu warga RW V Baratajaya Refi Achmad Zuhair yang merupakan mahasiswa FISIP Unair mengatakan rencana Pemkot ini tidak realistis, karena SD tersebut berada di pemukiman padat penduduk.

"Rencana dari bapak Walikota ini belum bisa diterima oleh banyak masyarakat. Kemarin warga Gubeng Jaya telah menolak, hari ini warga RW 5 Baratajaya juga sudah bergerak," ujarnya.

"Kurang realistis jika gedung sekolah yang berada di pemukiman padat penduduk digunakan sebagai tempat karantina isolasi mandiri," kata Refi menegaskan.

Baca Juga:Warga Surabaya Bergejolak Sikapi Rencana Gedung Sekolah Jadi "Penginapan" Pasien Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini