SuaraJatim.id - Akibat kekurangan siswa baru, ada 18 Sekolah Dasar (SD) dan dua Sekola Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Tuban Jawa Timur bakal ditutup.
Seperti dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan Tuban Nur Khamid. Ia menjelaskan, ada 18 SDN yang menjadi wewenangnya tersebar di 12 kecamatan. SDN yang ditutup ke depannya bakal dilebur dengan sekolah dasar didekatnya.
Data yang dihimpun dari berbagai sumber, belasan SDN yang ditutup terbanyak di Kecamatan Rengel sebanyak tiga lembaga dan empat lembaga di Parengan.
Tak hanya di kawasan pinggiran, SDN di kawasan Kota juga harus ditutup karena kompetisi mendapatkan siswa baru sangat ketat.
Baca Juga:Pembunuhan di Tuban: Tersangka Mengaku Dituntun Suara Gaib, Polisi Masih Pecahkan Kasusnya
"Penutupan SDN sudah dilaksanakan," ujar Nur Khamid, seperti dikutip dari blokTuban.com, jejaring media suara.com, Senin (27/9/2021).
SDN Kembangbilo II di Kecamatan Tuban dan SDN Bejagung I Kecamatan Semanding. Rencana penutupan SDN telah dibahas sejak tahun 2020 dan tercantum dalam SK Bupati Tuban tentang pengintegrasian Lembaga SD Negeri di Tuban.
Pandemi Covid-19 juga menambah penerimaan siswa baru di SDN dan SMAN di Tuban semakin terpuruk. Jumlah pagu terus menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Ditambah para peserta didik lebih memilih pondok pesantren sebagai tempat menimba ilmu.
Berbagai pertimbangan telah dilakukan Dinas Pendidikan dan tidak semua sekolah yang kekurangan murid langsung ditutup. Bukan menjadi barang baru yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tuban dalam penutupan sekolah.
"Kami terus mendorong peserta didik untuk semangat belajar baik di sekolah negeri maupun swasta," katanya menegaskan.
Baca Juga:Petani Tuban Habisi Tetangganya Pakai Balok Karena Dapat Bisikan Gaib
Sedangkan untuk SMA Negeri Tuban yang juga ditutup tahun depan adalah SMAN 1 Widang dan SMAN 1 Senori. Keduanya akan dilebur menjadi SMKN atau sekolah kejuruan.