SuaraJatim.id - Seorang bapak-bapak di Jember Jawa Timur nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pria bernama Bambang Suhendro (53) itu memilih gantung diri di dapur rumahnya.
Peristiwa itu tentu menggegerkan warga Dusun Semboro Pasar Desa Semboro Kecamatan Semboro Jember. Peristiwa ini sendiri terjadi pada Rabu, (30/9/2021). Bambang bunuh diri setelah terdengar bertengkar dengan istrinya.
Korban yang berprofesi sebagai pekerja serabutan ini, diduga mengakhiri hidupnya karena depresi menghadapi persoalan di rumah tangga. Kecurigaan itu, dikuatkan oleh penyampaian Didit (43) yang masih saudara korban.
"Sepertinya korban depresi mas, karena sering bertengkar dengan istrinya, malah beberapa waktu yang lalu, saya melihat korban memberi nasehat ke istrinya agar menjaga sikap dengan tetangga, tapi justru dimarahi oleh istrinya," kata Didit, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Jumat (01/10/2021).
Baca Juga:Emak-emak di Jember Ini Buka Program Umrah Abal-abal, Korbannya Teman Sendiri
Kendati demikian, Didit menampik jika persoalan ekonomi menjadi penyebab Bambang nekat mengakhiri hidupnya. Meski korban bekerja serabutan, tapi istrinya mempunyai usaha warung di sekitar PG Semboro dan itu cukup sebagai penopang hidup.
"Kalau soal ekonomi bukan menjadi penyebab, sebab istrinya memiliki usaha warung di lokasi Parkir truk tebu di sekitat PG Semboro," ujar Didit.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Afandi ketua RT setempat. Menurutnya, korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi dengan beban hidup yang selama ini dialami korban.
"Penyebabnya saya kurang paham, tapi kemungkinan karena beban hidup, sebab selama ini korban juga bekerja serabutan," ujar Afandi.
Afandi juga mengatakan jika pertama kali yang menemukan jasad korban adalah tetangganya, karena kondisi rumahnya sepi dan istrinya tidak ada di rumah.
Baca Juga:Anggota Satpol PP Gantung Diri, Diduga karena Masalah Mantan Istri
"Tadi yang menemukan pertama kali tetangga, kemudian dilaporkan ke kami dan kami teruskan ke Polsek dan Puskesmas," ujar Afandi.
Sementara menurut anggota Polsek dan Puskesmas Semboro yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan menurunkan korban dari tali kain yang melilit lehernya, serta melakukan visum luar.
Namun karena pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah, dan menolak dilakukan visum dalam, petugas pun menyerahkan jasad korban ke keluarganya untuk dimakamkan.
"Tadi sudah dilakukan visum luar, namun karena keluarga menerima kematian korban sebagai musibah, dan sudah membuat pernyataan, korban kita serahkan kembali ke keluarganya untuk dimakamkan," ujar salah satu petugas.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.