Petani Madiun Usir Hama Tikus Pakai Ketela, Diklaim Lebih Ampuh Ketimbang Pestisida

Tikus memang menjadi momok menakutkan bagi para petani. Apalagi bagi petani padi, jagung, dan tanaman pangan lainnya.

Muhammad Taufiq
Selasa, 05 Oktober 2021 | 17:14 WIB
Petani Madiun Usir Hama Tikus Pakai Ketela, Diklaim Lebih Ampuh Ketimbang Pestisida
Ilustrasi tikus (Photo by Brett Jordan on Unsplash)

SuaraJatim.id - Tikus memang menjadi momok menakutkan bagi para petani. Apalagi bagi petani padi, jagung, dan tanaman pangan lainnya.

Binatang pengerat tersebut juga dikenal licin dan cerdik. Oleh sebab itu para petani mengkategorikan tikus sebagai hama tanaman. Sebab sifat alamiahnya yang merusak tanaman para petani.

Di Desa Kedondong Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, seorang petani bernama Giyono berhasil mengusir hama tikus di lahan tanaman padinya dengan ketela.

Meski terlihat sederhana, namun pada kenyataannya hal tersebut lebih ampuh dibanding dengan pembasmian dengan pestisida.

Baca Juga:Telisik Kasus Remaja Madiun Dihamili Genderuwo, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA

"Menurut saya ini lebih efektif dari pada menggunakan pestisida," katanya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (05/10/2021).

Akibat serangan hama tikus tersebut batang padi yang sudah berumur 40 hari digerogoti tikus dan bulir padi menjadi rusak, imbas dari serangan hama tikus tersebut, disaat panen nanti hasilnya akan menurun.

Meski sejumlah petani sudah melakukan pembasmian dengan berbagai pestisida, namun hama tikus justru menyerang secara sporadis.

Hingga akhirnya Giono memutuskan mengusir tikus saja tanpa membasminya.

"Saya menaruh ketela mengelilingi luasan lahan tanaman padi, maka tikus akan memakan ketela tersebut, meski tanaman padi ada beberapa yang digerogoti, tapi tidak sampai menimbulkan kerugian serta kerusakan yang besar," ucapnya.

Baca Juga:Gempar! Siswi SMP di Madiun Hamil dan Melahirkan, Neneknya Klaim Dihamili Genderuwo

Ia menjelaskan, alasannya menggunakan ketela lantaran ingin menyeimbangkan ekosistem alam.

"Saya tidak pernah membasmi hama tikus dengan mateni tikus (membunuh tikus), tapi saya usir dengan ketela," katanya.

Diceritakannya, apa bila membasmi tikus menggunakan asap memang banyak tikus yang mati. Namun, selang beberapa hari tikus semakin banyak dan serangannya semakin ganas.

"Bahkan jika ada petani yang melakukan pembasmian tikus secara sporadis, maka serangan hama tikus kian meluas dan tanaman padi kerusakannya akan lebih parah lagi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini