Gubernur juga mengaku mempunyai koleksi tenun, yang ternyata produk dari Bandar Kidul, Kota Kediri. Dirinya membeli dari provinsi lain.
Menurut dia, tidak apa-apa market dari provinsi lain, karena market luas, tapi brand Bandar Kidul, Kediri harus jadi supaya semua terkonfirmasi bahwa di tengah transformasi digital yang luar biasa, tenun ikat manual ini tetap ada dan lestari.
"Penjualannya boleh saja digital, tapi proses pembuatannya tetap menggunakan tangan terampil dari masyarakat Kota Kediri," kata Gubernur.
Pemkot Kediri sebelumnya berhasil mendaftarkan dua warisan budaya dari kota ini, yaitu tahu takwa dan tenun ikat yang tertuang dalam Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (HAKI – KIK) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Baca Juga:Waspada Omicron, Wali Kota Kediri Minta Warga Membatasi Mobilitas Saat Libur Nataru
Tenun Ikat Kediri diakui dalam jenis ekspresi budaya tradisional "Seni Rupa – Dua Dimensi, Seni Rupa – Tiga Dimensi" sementara tahu takwa diakui dalam jenis pengetahuan tradisional "Kemahiran membuat kerajinan tradisional, makanan/minuman tradisional, moda transportasi tradisional".