Salah satu hal yang menjadikan bulan Syaban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT.
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.
"Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Syaban?"
Kemudian Rasulullah SAW menjawab, "Banyak manusia yang lalai di bulan Syaban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa."
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh.
3. Turun ayat anjuran salawat
Pada bulan Syaban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.
"Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Syaban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan.
Baca Juga:6 Keistimewaan Nisfu Syaban, Malam Dibukanya Pintu Surga hingga Penghapusan Dosa
Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Syaban tahun ke-2 hijriyah.