Menurut W, aksi bejat Rd itu juga disertai dengan ancaman kepada sang anak. Rd mengancam korbannya untuk tidak melaporkan perbuatan cabulnya itu ke orang tua atau orang lain. Rd juga meminta korban melakukan onani di rumah.
Senada juga disampaikan orang tua salah seorang bocah korban pelecehan lainnya berinial Y. Wanita paruh baya ini mengatakan, anaknya yang juga turut belajar mengaji di TPQ tersebut, juga menjadi korban aksi bejat Rd. Bahkan, ia pun pernah melabrak ustadz Rd ke rumahnya.
"Saat saya tanyakan ke dia, katanya dia (Rd) mengaku akan memberikan ilmu fiqih akil baliq. Dengan cara memasturbasi anak saya," ungkapnya.
Kepada orang tua Y, ustadz Rd mengatakan, jika apa yang dilakukan terhadap Y itu merupakan ilmu bersuci akil baliq. Rd juga membantah telah melakukan pelecehan ke bocah-bocah itu. Mendengar hal itu, Y pun naik pitam. Ia sempat memaki Rd kala itu.
Baca Juga:Sudah 2 Tahun Kasus Pencabulan Ditangani Polisi Surabaya, Terduga Pelaku Masih Berkeliaran
Orang tua Y ini pun berkeyakinan tak hanya anaknya yang menjadi korban pelecehan seksual Rd ini. Sebab, Rd sudah lama mengajar mengaji di TPQ tersebut, bahkan jauh sebelum Rd menikah dan dikaruniai dua orang anak.
Ia pun berharap, pihak kepolisian segera meringkus Rd. Sebab, meski sudah dilaporkan ke Polres Mojokerto, hingga kini Rd masih berbas berkeliaran, dan belum tersentuh proses hukum.
"Kami khawatir akan terus banyak korban berjatuhan lagi. Kami minta aparat penegak hukum segera menangkap dia," tukasnya.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait laporan dugaan pelecehan seksual dengan terlapor ustadz Rd ini. Pesan singkat yang dikirim ke Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam juga belum dijawab.
Kontributor : Zen Arivin
Baca Juga:Dua Pekerja Tewas Keracunan Gas, Polisi Periksa Manajemen Pabrik Pengolah Limbah di Mojokerto