Pria di Madiun Pukul Neneknya dengan Ganggang Cangkul hingga Tewas

Kapolsek Wonosari, AKP Agustinus Dwi Tjahjono mengatakan kasus dugaan pembunuhan terjadi pada Jumat (15/7/2022) dini hari.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 15 Juli 2022 | 13:38 WIB
Pria di Madiun Pukul Neneknya dengan Ganggang Cangkul hingga Tewas
Lokasi kejadian kasus dugaan pembunuhan di Madiun. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Kasus cucu bunuh nenek kembali terjadi di Jawa Timur. Setelah Kabupaten Malang, insiden berdarah itu terjadi di Kabupaten Madiun.

Bainah (83) warga Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonosari jadi korban penganiayaan cucunya sendiri, Totok Purnomo (31). Korban tewas luka parah di kepalanya akibat hantaman benda tumpul.

Kapolsek Wonosari, AKP Agustinus Dwi Tjahjono mengatakan kasus dugaan pembunuhan terjadi pada Jumat (15/7/2022) dini hari.

“Benar ada dugaan pembunuhan yang terjadi di Dusun Dunggong RT 21 RW 06 Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri. Korbannya yakni B usia 83 tahun dan mengalami pendarahan hebat di kepala hingga meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata AKP Agustinus, Jumat.

Baca Juga:Tersangka Kasus Pembunuhan Nenek di Karangploso Malang Meninggal, Polisi Setop Penyidikan

Diketahui, pelaku melukai neneknya menggunakan cangkul hingga tewas di lokasi. Jenazah korban sempat dibawa ke RSUD Caruban dan kemudian dimakamkan oleh keluarga ke TPU desa setempat.

Kronologisnya, lanjut dia, gangguan jiwa Totok kambuh. Ayah Totok, Wadi, kemudian meminta bantuan Bainah untuk menenangkan.

Sesampai di lokasi, Wadi memberikan kesempatan agar Bainah bisa memberikan wejangan kepada Totok. Namun, upaya itu justru mengundang petaka.

Bukannya tenang, Totok justru kian trengginas dan menyerang Binah dengan gagang cangkul hingga terluka parah.

Wadi pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Wonoasri dan meminta petugas mengamankan pelaku.

Baca Juga:Tersangka Meninggal, Polisi Hentikan Kasus Cucu Bunuh Nenek di Malang

Berdasar hasil penyelidikan sementara, pelaku mulai mengalami gangguan kejiwaan usai pulang dari merantau dari Malaysia tahun lalu. Bahkan pelaku sempat dibawa berobat ke Rumah Sakit Jiwa Nganjuk sebanyak dua kali.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, Agustinus mengatakan ternyata gangguan kejiwaan pelaku pernah kambuh beberapa kali. Saat kambuh bahkan pernah menganiaya tetangga.

“Tapi tidak dilaporkan ke polisi,” ucap dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini