SuaraJatim.id - Turunnya sebaran kasus di Covid-19 di Surabaya kembali menggiatkan aktivitas masyararakat. Tak hanya di wilayah kota, termasuk juga di pelosok kampung kota setempat.
Pemerintah Kota Surabaya mengajak Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo selain menjaga situasi pandemi Covid-19 di kotanya tetap terkendali, juga ikut mengentaskan kemiskinan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta 1.298 Satgas Kampung Tangguh di tingkat RW dan 1.361 Satgas di tingkat RT se-Surabaya ikut mengentaskan kemiskinan dan berkolaborasi dengan RT/RW, Kader Surabaya Hebat (KSH), lurah, dan camat setempat.
"Warga harus mencintai kampung dan lingkungannya, seharusnya tidak ada gizi buruk, putus sekolah, dan rumah tidak layak huni. Ini yang harus dijaga di setiap kampung," kata Eri Cahyadi, Minggu (28/8/2022).
Baca Juga:Persebaya Surabaya Raih 3 Poin Tandang Perdana di Maguwoharjo Sleman
Wali Kota Eri berharap dengan sinergi dan gotong-royong tersebut, bisa mengentaskan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah masing-masing.
Wali Kota Eri juga meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya untuk berkolaborasi.
"Jadi, nanti pak RT/RW sudah bisa memasukkan data melalui aplikasi Diskominfo, terkait persyaratan warga kategori MBR. Agar anggaran kita bisa tepat sasaran," ujar dia.
Eri meminta kepada satgas untuk melakukan pemilihan terhadap warga yang terdampak Covid-19 yang kehilangan pekerjaannya. Sebab, warga tersebut tidak termasuk dalam kategori MBR.
"Kalau dia masih punya rumah atau aset, dia tidak masuk MBR. Tapi, saya yakin dengan Satgas Kampung Tangguh ini, pendataan itu akan lebih tepat untuk memberikan manfaat kepada warga Surabaya," ujar dia.
Baca Juga:Berdayakan Penyandang Disabilitas, Pemkot Surabaya Luncurkan Rumah Anak Prestasi
Menurut Eri, seluruh aset milik Pemkot Surabaya telah dilakukan secara Padat Karya, yakni semua anggaran yang digunakan Pemkot Surabaya digunakan oleh UMKM setempat.
"Pada tahun 2023 sesuai dengan Peraturan Presiden, 40 persen anggaran barang jasa Pemkot Surabaya atau Kementerian itu wajib dikerjakan oleh UMKM," kata dia.
Dengan semangat yang dimiliki para Satgas Kampung Tangguh ini, Eri meyakini bahwa mereka bisa ikut mencegah penularan Covid-19, sehingga ekonomi di Kota Surabaya bisa terus berjalan.
"Semangat melawan Covid-19 ini bisa ditularkan untuk melawan kemiskinan. Covid-19 bisa dilewati, maka kemiskinan juga bisa dilewati," kata dia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Ridwan Mubarun sebelumnya mengajak partisipasi aktif Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dalam kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya di lingkungannya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya telah menggelar Apel Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di Lapangan Gelora 10 November Kota Surabaya pada Sabtu (27/8/2022). Kegiatan tersebut untuk memperkuat dan menjaga situasi pandemi Covid-19 di Surabaya agar tetap terkendali. [ANTARA]