Fakta-fakta Kondisi Farzah, Korban Meninggal ke-135 Tragedi Kanjuruhan Versi Keluarga dan RS

Korban meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang kembali bertambah. Saat ini totalnya menjadi 135 orang, sementara ratusan orang lainnya menderita luka-luka.

Muhammad Taufiq
Senin, 24 Oktober 2022 | 13:30 WIB
Fakta-fakta Kondisi Farzah, Korban Meninggal ke-135 Tragedi Kanjuruhan Versi Keluarga dan RS
Pemakaman Farzah Dwi Kurniawan [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Korban meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang kembali bertambah. Saat ini totalnya menjadi 135 orang, sementara ratusan orang lainnya menderita luka-luka.

Korban terakhir ke-135 yang meninggal bernama Farzah Dwi Kurniawan (20 tahun) warga Sudimoro Utara, Mojolangu, Lowokwaru Kota Malang. Farzah sebelumnya menderita luka berat dan selama beberapa hari dirawat di RS Saiful Anwar Malang.

Farzah meninggal Minggu malam, (23/10/2022), sekitar pukul 22.50 WIB. Jenazahnya dimakamkan siang tadi, Senin (24/10/2022) di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sudimoro sekitar pukul 09.00 WIB.

Belakangan terungkap sejumlah fakta terkait meninggalnya Farzah ini, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com:

Baca Juga:Sempat Menolak, Keluarga Tak Pernah Dikabari RS Korban Meninggal ke-135 Tragedi Kanjuruhan Positif Covid-19

1. Baru diketahui ternyata terpapar Covid-19

Terkait kabar bahwa Farza positif Covid-19 ini juga dibenarkan Humas RSSA Malang, Donny Iryan. Ia menjelaskan, almarhum terakhir dites swab PCR pada 15 Oktober 2022, dan masih positif Covid-19.

Kabar ini juga dibenarkan keluarga dan temannya. Sahabat korban adalah Amanda Febianti Putri. Dia ikut mengantarkan jenazah dan terpukul dengan kepergian Farzah. Ia juga mengatakan kalau almarhum positif Covid.

2. Diantar ratusan Aremania

Mendiang Farzah dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sudimoro sekitar pukul 09.00 WIB, Senin, (24/10/2022). Ratusan Aremania, kerabat dan keluarga turut mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Juga:Mahfud MD Sebut Desakan Iwan Bule Mundur dari Ketum PSSI Seruan Moral, Ogah Mundur Amoral?

Salah satu sahabat korban adalah Amanda Febianti Putri dia ikut mengantarkan jenazah. Dia sangat terpukul dengan kepergian Farzah. Sebab, mendiang dikenal sebagai sosok pribadi yang baik dan pintar.

"Saya teman sejak kecil, anaknya itu baik, rajin dan pintar. Saya saat itu juga melihat (pertandingan Arema versus Persebaya). Cuma beda tribun. Teman-teman di Ekonomi saya di VIP (Stadion Kanjuruhan)," ujar Amanda.

3. Kondisi pasien membiru

Amanda mendapat cerita dari teman-teman lainnya. Bahwa saat Tragedi Kanjuruhan terjadi. Korban sudah dalam kondisi wajah membiru. Lalu korban dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) selama 23 hari karena kritis.

"Dia dirawat selama 23 hari karena kritis di RSSA. Dia di Covid-19 kan, padahal dia kena gas air mata Tragedi Kanjuruhan. Selama dirawat tidak boleh dijenguk karena Covid jadi hanya kakaknya yang bisa menjaga," kata Amanda.

Amanda sendiri menyebut bahwa saat Tragedi Kanjuruhan korban berada di tribun selatan. Dimana tribun itu merupakan area paling banyak ditembakan gas air mata oleh polisi ke suporter.

4. Farzah dirawat di ruang isolasi

Humas RS Saiful Anwar juga mengatakan kalau Farzah dirawat di ruang isolasi Covid-19. Ia positif terpapar Covid-19 setelah dilakukan tes Swab PCR sebelum kedatangan Presiden Jokowi ke Malang beberapa waktu lalu.

Akhirnya, selama perawatan di RSSA, almarhum ditempatkan atau dirawat di ruang isolasi Covid-19. "Terakhir di-swab PCR tanggal 15 Oktober masih positif. Terakhir dirawat di ruang isolasi Covid-19," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini