Gus Yahya 'Cuekin' Hasil Mubes Alim Ulama di Bangkalan

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya menanggapi santai hasil Mubes Alim Ulama di Bangkalan.

Baehaqi Almutoif
Senin, 19 Agustus 2024 | 23:14 WIB
Gus Yahya 'Cuekin' Hasil Mubes Alim Ulama di Bangkalan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menerima ratusan kader Banser pada hari ini. (Foto dok. PBNU)

SuaraJatim.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya menanggapi santai hasil Musyawarah Besar (Mubes) Alim Ulama di Bangkalan beberapa hari lalu.

Kiai asal Rembang, Jawa Tengah itu kemudian menganalogikan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Presiden RI yang didesak oleh sekelompok pengangguran di sidang istimewa MPR.

“Apa Pak Presiden mikir? Tidak perlu mikir, biarin aja ya itu. Begitu juga dengan kami, ya kami enggak perlu dipikirlah,” ujar Gus Yahya di Surabaya disadur dari BeritaJatim--jaringan Suara.com, Senin (19/8/2024).

Dia menyampaikan, NU sebagai sebuah organisasi masyarakat didirikan bukan oleh pengangguran. Melainkan resmi dibentuk bersama para kiai.

Baca Juga:Makin Panas, PBNU Kembali Senggol PKB: Lihat Sejarah

Gus Yahya tak ingin menanggapi lebih jauh mengenai klaim Mubes Alim Ulama yang menyebut mendapat dukungan dari sebagian besar PCNU. “Orang nganggur ngomong apa saja kan bisa,” tegasnya.

Sebelumnya, Sejumlah kiai dan ulama menggelar Musyawarah Besar (Mubes) Alim Ulama di Bangkalan, Madura. Agenda tersebut menghasilkan rekomendasi penyelamatan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

KH Abdussalam Shohib mengatakan, dalam Mubes tersebut juga dibahas mengenai persoalan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kemudian disepakati delapan poin menyikapi itu.

Beberapa poin yang dibahas di antaranya, menyatakan PBNU hasil Muktamar Lampung dinilai sudah melanggar Qonun Asasi, AD-ART, Perkum, etika dan moral dalam Berorganisasi.

Pengurus PBNU hasil mukmatar juga dinilai sah melakukan praktik politisasi institusi NU dan menjadikannya sebagai alat politik merebut kekuasaan secara meyakinkan.

Baca Juga:Mubes Alim Ulama di Bangkalan Bentuk Presidium untuk Selamatkan NU

Kemudian disepakati terbentuknya presidium untuk menyelematkan organisasi NU. Mubes tersebut juga menghasilkan persiapan dilakukan Muktamar Luar Biasa NU.

Mubes menyepakati diselenggarakannya forum lanjutan di antara seluruh elemen-elemen NU untuk mencari solusi cepat dan tepat berbagai permasalahan di organisasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini