SuaraJatim.id - Polisi terus mengungkap misteri mayat dalam karung di sebuah selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi.
Korban mutilasi yang diketahui bernama Uswatun Khasanah warga warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar itu diduga dibunuh di sebuah hotel di Kediri.
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di hotel yang ada di Kota Kediri. Polda Jatim dan Polres Kediri Kota terus melakukan penyelidikan di hotel Adisurya hingga Minggu (26/1/2025).
Salah satu kamar di bagian utara diberikan garis polisi. Belum ada informasi resmi dari pihak kepolisian. Namun, sejumlah saksi menyatakan korban pernah menginap di hotel tersebut.
Baca Juga:Potongan Kaki Perempuan Korban Mutilasi Ngawi Ditemukan di Ponorogo
Lilin, salah seorang pemilik warung makan di depan Hotel Adisurya mengaku pernah melihat korban memesan makan di tempatnya. "Beli soto di sini pagi dan siang. Kalau tempat tinggalnya tidak tahu. Dia juga sendirian saja, tidak banyak bicara," kata Lilin.
Saksi tidak ingat kapan korban membeli makan di warungnya. Lilin hanya mengingat yang bersangkutan pernah meminjam piring juga.
"Dia masih muda, pakaiannya seksi. Orangnya cantik, putih. Saat beli pakai masker," kata dia.
Sementara itu, Satpam Hotel Adisurya, Kota Kediri, Irfan mengaku tidak tahu detail kehadiran polisi ke tempatnya.
Irfan yang bertugas sejak pagi hari, tahunya sudah banyak polisi. "Saya masuk pagi sudah ada dari polres dan polda. Kalau hotel kan pelayanan, jadi banyak orang keluar masuk," ucapnya.
Baca Juga:Pembunuh Mayat dalam Koper di Ngawi Ditangkap: Dibunuh di Kediri, Jasadnya Dibuang di 3 Tempat
Kasus itu berawal dari temuan mayat wanita dalam koper tanpa kepala pada Kamis (23/1) di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Jasad wanita tersebut tidak utuh saat ditemukan. Tubuhnya ditaruh di dalam koper dalam koper tertutup berwarna merah dan terbungkus seperti paket.
Warga yang penasaran dengan koper tersebut lalu membukanya dan terlihat ada tubuh manusia setengah telanjang yang mulai membusuk. Kasus itu ditemukan ke polisi.
Saat ditemukan, jasad tersebut dalam keadaan tidak lengkap. Tubuh korban ditaruh di koper tanpa kepala. Kemudian kaki kiri mulai pangkal paha tidak ada dan kaki kanan mulai lutut tidak ada.
Polisi juga juga melakukan autopsi pada tubuh korban. Hasil autopsi menyebutkan bahwa penyebab kematian korban diduga karena kekurangan nafas akibat terhambat jalan pernafasan, kemungkinan akibat cekikan.
Kabar terbaru, pelaku sudah ditangkap di wilayah Madiun. Dari situ diketahui kepala korban dibuang di Trenggalek, sedangkan kakinya di Ponorogo. [Antara]