Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 06 November 2021 | 12:57 WIB
Korban tewas perahu tenggelam Bengawan Solo Bojonegoro ditemukan lagi [SuaraJatim/Amin Alamsyah]

SuaraJatim.id - Pencarian hari ke empat tragedi perahu terbalik di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro Jawa Timur kembali membuahkan hasil.

Satu lagi korban tenggelam ditemukan. Ciri-cinya laki-laki, memakai kaos Persebaya Surabaya atau Bonek yang berwarna hitam dan mengenakan celana pendek.

Korban ditemukan oleh petugas Tim Sar pada Jumat (5/11/2021) malam. Jasadnya ditemukan mengapung sejauh radius 10 kilometer dari lokasi titik perahu terbalik.

Kepala BPBD Kabupaten Tuban Yudi Irwanto mengatakan, belum bisa mengidentifikasi korban. Saat ini korban masih di RSUD dr Koesma Tuban.

Baca Juga: Keluarga Gelar Ritual Panggil Nama Korban Hilang Perahu Tenggelam Bengawan Solo

Sedangkan ciri-ciri korban saat ditemukan, berjenis kelamin laki-laki memakai kaos bonek dan bercelana pendek.

"Namanya masih belum diketahui masih kita identifikasi. Semoga pihak keluarga bisa datang dan melakukan konfirmasi," katanya, Sabtu (6/11/2021).

Selain itu, ditemukannya satu orang lagi, Yudi menyebut, total sudah ada 5 korban tenggelam sudah ditemukan.

Semuanya dipastikan dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan korban yang belum ditemukan alias statusnya masih dalam pencarian ada sebanyak 5 orang.

Kendati demikian, pihaknya mengaku belum mengantongi data pasti berapa total penumpang perahu terbalik tersebut.

Baca Juga: Ini Identitas 4 Korban Tewas Penumpang Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Tuban

Karena itu, datanya selalu berubah-ubah. Seperti temuan dua hari kemarin, ada satu koran yang tidak tercatat, tapi ditemukan meninggal dunia.

"Datanya memang selalu berubah-ubah karena tidak ada data manifes penumpang yang resmi. Tapi berdasarkan laporan yang kita terima dari keluarga korban diketahuilah ada 19 orang yang ikut dalam perahu teraebut," ujarnya.

Adapun korban yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal antara lain, Agus Tutin (23) warga Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Toro (40), asal Desa Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Kemudian Kasian (60) warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, yang merupakan nahkoda perahu dan Basori (40) warga Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Tuban, dan satu lagi korban belum didentifikasi.

Sebelumnya sesuai yang diberitakan, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wib, Rabu (3/11/2021).

Bermula perahu tambang atau perahu penyebrangan yang tengah mengangkut penumpang dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menuju Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro Jawa Timur.

Sesampai di tengah arus, tiba-tiba air Bengawan Solo yang semula tenang berubah menjadi air pasang. Hal itu membuat perahu sedikit bergoyang. Tanpa disadari gelombang air itu membuat, salah seorang dari penumpang panik lalu meloncat ke sungai Bengawan Solo.

"Dari satu orang meloncat itu, membuat banyak penumpang panik. Seketika perahu oleng kemudian tenggelam," kata Rozikin warga sekitar kepada Suara.com.

Dia menyebutkan, olengnya kapal penyebrangan diduga karena kelebihan muatan. Sebab selain ditumpangi manusia, perahu tersebut juga mengangkut belasan sepeda motor.

Adapun, dari kejadian itu, tidak semuanya berakhir tenggelam dan meninggal dunia. Ada 10 orang yang berhasil diselamatkan usai tragedi perahu terbalik tersebut.

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More