Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 17 Maret 2022 | 14:48 WIB
Aksi mahasiswa Sampang Madura mendobrak gerbang kantor bupati [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Demo mahasiswa Sampang Madura berujung ricuh. Mereka sampai mendobrak pintu Kantor Pemerintah Kabupaten lalu membakar ban bekas.

Hal itu dilakukan sebab mahasiswa kesal setelah dua kali demontrasi namun tidak pernah ditanggapi. Dalam aksinya itu, mereka menyoroti semrawutnya realisasi Bansos BPNT sembako.

Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu berlangsung di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, Kamis (17/3/2022).

"Sudah dua kali kami datang ke kantor pemkab ini, tetapi tidak pernah ditemui oleh Bupati. Padahal, masalah ini akan selesai jika kita bisa bertemu dengan Bupati," kata M. Nadzir Fatihil Haq, ketua PC PMII Kabupaten Sampang, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media sura.com.

Baca Juga: Munasim Ditemukan Tewas, Jasadnya Membusuk Diduga Tenggelam Terseret Arus Sungai di Sampang

Tak hanya itu, mahasiswa yang berorasi di depan kantor Bupati H. Slamet Junaidi ini membeberkan temuan realisasi Bansos Rp 600 ribu tersebut.

Ternyata Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hanya diberi 50 butir telur serta ada indikasi mengarahkan KPM ke salah satu toko untuk membelanjakan uang bantuan itu membeli beras berkutu dan berbau apek.

"Pemkab Sampang takut kepada Mafia Bansos," teriak para pendemo menegaskan.

Selang beberapa jam kemudian aksi semakin panas saat Fadeli Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sampang, hendak menemui pendemo tetapi mendapat penolakan.

Bahkan, mereka meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap Kadinsos agar tidak sampai bertemu dengan mahasiswa.

Baca Juga: Tak Hanya Pamekasan, Sampang Juga Alami Banjir Sebegini Parah Sampai Rendam Kantor Polisi Hingga Layanan SIM Disetop

"Kami hanya ingin bertemu dengan Bupati atau Wakil Bupati," kata orator menegaskan.

Aksi demo Mafia Bansos oleh mahasiswa ini berakhir dengan pembacaan tuntutan karena tidak ada kejelasan Bupati maupun Wakil Bupati bisa hadir di tengah pendemo.

Selain itu massa juga mengancam akan melakukan aksi susulan jika selama 7×24 jam belum ada penjelasan tentang carut marutnya Bansos di Kabupaten Sampang.

Sekadar diketahui, aksi mahasiswa PC PMII ini kemarin juga menggruduk kantor DPRD. Di sana sempat terjadi kericuhan hingga pagar gedung dewan sebelah kiri mengalami kerusakan ringan.

Load More