SuaraJatim.id - Demo mahasiswa Sampang Madura berujung ricuh. Mereka sampai mendobrak pintu Kantor Pemerintah Kabupaten lalu membakar ban bekas.
Hal itu dilakukan sebab mahasiswa kesal setelah dua kali demontrasi namun tidak pernah ditanggapi. Dalam aksinya itu, mereka menyoroti semrawutnya realisasi Bansos BPNT sembako.
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu berlangsung di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, Kamis (17/3/2022).
"Sudah dua kali kami datang ke kantor pemkab ini, tetapi tidak pernah ditemui oleh Bupati. Padahal, masalah ini akan selesai jika kita bisa bertemu dengan Bupati," kata M. Nadzir Fatihil Haq, ketua PC PMII Kabupaten Sampang, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media sura.com.
Tak hanya itu, mahasiswa yang berorasi di depan kantor Bupati H. Slamet Junaidi ini membeberkan temuan realisasi Bansos Rp 600 ribu tersebut.
Ternyata Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hanya diberi 50 butir telur serta ada indikasi mengarahkan KPM ke salah satu toko untuk membelanjakan uang bantuan itu membeli beras berkutu dan berbau apek.
"Pemkab Sampang takut kepada Mafia Bansos," teriak para pendemo menegaskan.
Selang beberapa jam kemudian aksi semakin panas saat Fadeli Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sampang, hendak menemui pendemo tetapi mendapat penolakan.
Bahkan, mereka meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap Kadinsos agar tidak sampai bertemu dengan mahasiswa.
Baca Juga: Munasim Ditemukan Tewas, Jasadnya Membusuk Diduga Tenggelam Terseret Arus Sungai di Sampang
"Kami hanya ingin bertemu dengan Bupati atau Wakil Bupati," kata orator menegaskan.
Aksi demo Mafia Bansos oleh mahasiswa ini berakhir dengan pembacaan tuntutan karena tidak ada kejelasan Bupati maupun Wakil Bupati bisa hadir di tengah pendemo.
Selain itu massa juga mengancam akan melakukan aksi susulan jika selama 7×24 jam belum ada penjelasan tentang carut marutnya Bansos di Kabupaten Sampang.
Sekadar diketahui, aksi mahasiswa PC PMII ini kemarin juga menggruduk kantor DPRD. Di sana sempat terjadi kericuhan hingga pagar gedung dewan sebelah kiri mengalami kerusakan ringan.
Berita Terkait
-
Munasim Ditemukan Tewas, Jasadnya Membusuk Diduga Tenggelam Terseret Arus Sungai di Sampang
-
Tak Hanya Pamekasan, Sampang Juga Alami Banjir Sebegini Parah Sampai Rendam Kantor Polisi Hingga Layanan SIM Disetop
-
Sampang Madura Dikabarkan Lumpuh Total, Ribuan Rumah Warga, Perkantoran, Sekolah dan Jalanan Terendam Banjir
-
Harga Kedelai di Sampang Melejit, Pemdanya Tak Berkutik
-
Dua Rumah Warga Sampang Dilalap Api Gegara Korsleting Kipas Angin
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi