Yayasan SPS Surabaya Siapkan Gedung Sekolahnya Buat 100 Warga yang Mau Isoman

Gedung SMK Kristen Harapan Sejati di Lontar Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya Jatim siap menampung 100 warga isolasi mandiri (isoman).

Muhammad Taufiq
Sabtu, 24 Juli 2021 | 15:55 WIB
Yayasan SPS Surabaya Siapkan Gedung Sekolahnya Buat 100 Warga yang Mau Isoman
Gedung SMK di Surabaya jadi tempat isolasi Covid-19 [Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Yayasan Sumber Pengayoman Sejati (SPS) menyediakan Gedung SMK Kristen Harapan Sejati di Lontar Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya Jatim untuk menampung 100 warga isolasi mandiri (isoman).

Kesiapan ini disampaikan menyambut rencana Pemkot Surabaya menjadikan gedung sekolah sebagai tempat isoman warga yang positif Covid-19. Hal ini disampaikan langsung Ketua Bidang Pendidikan Yayasan SPS Monica Suryani di Surabaya, Sabtu (24/07/2021).

Monica mengatakan, pihaknya merasa bangga karena dapat berpartisipasi dan ikut ambil bagian membantu Pemkot Surabaya menangani pandemi COVID-19 di Kota Pahlawan. Hal ini sesuai dengan keinginan pendiri Yayasan SPS.

"Kami senang bisa dapat berpartisipasi dan ikut ambil bagian. Kami menyerahkan gedung SMK ini sebagai tempat isoman. Dengan harapan yang besar supaya kita semua bisa bergandeng tangan memutus rantai penularan COVID-19," katanya dikutip dari Antara.

Baca Juga:Ini Tampang Pria yang Viral Kibarkan Bendera Putih Protes Pemerintah di Ampel Surabaya

Gedung SMK Kristen Harapan Sejati berlantai lima itu terletak di Jalan Puncak Sambisari III Noomor 6-9, Lontar, Kecamatan Sambikerep. Terdapat dua lantai gedung yang dipersiapkan untuk ruang isoman yakni, lantai tiga dan lantai lima.

Sementara itu, Camat Sambikerep Ferdhie Ardiansyah mengatakan setidaknya ada dua lantai yang akan digunakan untuk isoman dengan rincian lantai tiga dapat menampung 54 pasien dan lantai lima dapat menampung hingga 51 pasien.

"Kami pisahkan antara pasien pria dan wanita. Pasien pria di lantai lima, sementara pasien wanita di lantai tiga. Ruangan di lantai tiga itu berupa enam kelas, satu ruangan bisa menampung sembilan orang. Sementara untuk lantai lima itu bentuknya hall," kata Ferdhie.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengataka bantuan dari berbagai pihak merupakan bukti bahwa gerakan Surabaya Memanggil tidak hanya memberikan donasi berupa uang, alat kesehatan, kebutuhan pokok, maupun tenaga, tapi juga berupa gedung yang dapat dipakai untuk isoman.

"Saya terima kasih kepada warga Surabaya. Rumah sehat harus dibentuk untuk menjaga kelurahan masing-masing," ujar Eri.

Baca Juga:Viral di Media Sosial Video Warga Tolak SD Jadi Tempat Isolasi: Sekolah Bukan Rumah Sakit.

Eri mengatakan, bantuan dari berbagai elemen masyarakat Surabaya merupakan bukti toleransi di Kota Surabaya. Masyarakat Surabaya sudah tidak lagi melihat agama, tidak melihat ras, tidak lagi melihat perbedaan suku. Namun, bersama-sama untuk menyelesaikan masalah pandemi COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini