Pendekar Berulah Anarkis di Gresik, Lima Orang Diamankan Polisi

Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis mengatakan, kelima orang yang diamankan berkaitan dengan tindak anarkis para pendekar silat di Desa Kedungsumber, Senin (22/11/2021).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 23 November 2021 | 17:46 WIB
Pendekar Berulah Anarkis di Gresik, Lima Orang Diamankan Polisi
Kapolres Gresik AKBP Nur Azis di lokasi kejadian perusakan pos kamling, Selasa (23/11/2021). Peristiwa anarkis ini diduga ulah kelompok pendekar. [SuaraJatim.id/Amin Alamsyah]

SuaraJatim.id - Sebanyak lima orang terduga pendekar yang melakukan perusakan belasan rumah warga di Desa Kedungsumber, Gresik, Jawa Timur diamankan polisi. Kelimanya masih dilakukan pemeriksaan lanjutan di Polres Gresik

Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis  mengatakan, kelima orang yang diamankan berkaitan dengan tindak anarkis para pendekar silat di Desa Kedungsumber Senin (22/11/2021) tadi malam. Kendati demikian pihaknya belum bisa memberikan keterangan rinci terkait keterlibatan lima orang itu dalam kerusuhan tersebut. 

"Ada 45 orang yang kami amankan tadi malam. Cuma yang lima masih kami periksa lebih lanjut. Sedangkan lainnya dilepaskan (dibebaskan) karena tidak terbukti ikut melakukan kerusuhan," kata AKBP Azis, Selasa (23/11/2021). 

Dijelaskannya, kelima pelaku yang masih diamankan rata-rata berasal dari luar Kabupaten Gresik, yakni Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro. Diduga aksi kerusuhan yang dilakukan karena buntut aksi solidaritas terkait penyelidikan di Polsek Dawarblandong, Mojokerto. 

Baca Juga:Diduga Gerombolan Pendekar Berulah, 18 Rumah di Gresik Rusak Dihujani Batu

"Kejadian ini imbas dari aksi solidaritas yang dilakukan perguruan silat di Dawarblandong Mojokerto. Ketika pulang lewat Balongpanggang mereka melakukan kerusuhan," bebernya. 

Sementara itu Kepala Desa Kedungsumber Wahono Yudo menyebutkan, ada sebanyak 18 rumah yang menjadi korban sasaran gerombolan pendekar itu. Rata-rata rumah warga dilempari batu dan satu motor milik warga sempat dibakar. 

Diceritakan, kejadian mencekamkan itu berlangsung mulai pukul 22.00 Wib. Ada ratusan orang berpakaian serba hitam melakukan perusakan dengan cara melempar batu ke rumah-rumah warga. Tindakan anarkis itu membuat warga ketakutan dan menutup rapat pintu rumahnya. 

"Seperti hujan batu. Kaca jendela pecah semua. Warga ketakutan mengunci rumah rapat-rapat," terangnya. 

Selain melempari rumah warga, satu pos kampling di Rt 5, RW 1 juga ikut terbakar. Menurut Wahono, tempat pos kampling itu tidak langsung dibakar. Para perusuh itu lebih dulu melempari Tv dan kaca tempat warga berjaga kalau malam. Nahasnya, barang eletronik itu memunculkan percikan lalu membakar isi pos kampling. 

Baca Juga:Duhh! Gara-gara ini, Perangkat Desa di Gresik Kepruk Mantan Kades Pakai Botol Bir

"Jadi kayak meletus karena yang dipukul itu meteran listrik. Ditambak di dalamnya ada kasur jadi cepat terbakar," terangnya. 

Salah satu warga Arifin yang tinggal di dekat pos, bahkan mengaku lapak bensinya ikut dijara. 15 botol ludes diambil para perusuh itu. Tidak hanya itu, kaca jendela rumahnya juga ikut dipecah. Dilempar batu. 

"Sepertinya dibuat lempar-lemparan. Saya tidak tahu persis sebagain di lempar di jalan dan pos," bebernya. 

Kontributor : Amin Alamsyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini