SuaraJatim.id - Teguh Wuryanto, Warga Kabupaten Malang memutuskan untuk menyicil tagihan PLN sebesar Rp 20 juta yang dibebankan kepadanya. Langkah tersebut diambilnya, setelah sebelumnya dia sempat melayangkan protes karena lonjakan tagihan yang menurutnya tak wajar.
"Banyak sekali penyebab yang menjadi pertimbangan saya yang pada akhirnya mengikuti pihak PLN untuk menyicil tagihan saya yang membengkak sedemikian besar sampai Rp 20 jutaan," kata Teguh kepada Suara com, Jumat (12/6/2020).
Sempat pula, ia berniat tak lagi berlangganan PLN, solusinya dengan cara membeli genset. Setelah dipertimbangkan, harga genset berkapasitas 23 KVA cukup mahal, yakni sekitar Rp 40 jutaan.
"Lebih mahal dari tagihan PLN saya (yang harus saya bayarkan) dan beli genset tidak bisa mencicil. Belum lagi masalah bahan bakar dan perawatannya," ujarnya.
Baca Juga:Tukang Las di Malang Digetok Tagihan Listrik Rp 20 Juta, Biasanya Rp 2 Juta
Teguh memilih mengurungkan niatnya untuk protes lebih lanjut. Harapannya agar masalah selesai lalu dapat cepat bisa bekerja lagi secara normal.
"Karena saya saat ini membutuhkan uang, tanggungan pekerjaan tiap hari semakin menumpuk karena tidak dikerjakan secara maksimal akhir-akhir ini," sambung dia.
Terlepas dari itu, dia mendesak PLN lebih mengedepankan edukasi dan sosialisasi hingga ke warga. Agar tidak lagi ada kejadian serupa yang menimpa masyarakat.
"Tidak semua Pelanggan mengerti tentang listrik. Sehingga untuk menghindari masalah yang akan ditimbulkan dari penggantian meteran digital yang sangat sensitif itu, sebaiknya pelanggan harus diedukasi dan diberi pengertian tentang persiapan-persiapan apa saja yang harus dilakukan oleh mereka. Penjelasannya bisa secara tertulis maupun secara lisan dengan didatangi ke tempat pelanggan," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya Iwan tiba-tiba mendapat tagihan listrik Rp 20 juta. Sontak saja dirinya kaget, terlebih selama 23 tahun sebagai pengusaha bengkel las, tagihan listrik yang biasa dibayar olehnya tak lebih dari Rp 2,2 juta setiap bulannya.
Baca Juga:Tagihan Listrik Membengkak, Roy Suryo Tantang PLN Debat Terbuka
Keheranan lonjakan tagihan listrik itu pun ditumpahkan dalam akun facebok bernama Teguh Wuryanto. Dalam unggahan tersebut, Teguh menyampaikan keluhan meningkatnya tagihan listrik secara besar.
"Nama saya Teguh Wuryanto, sebagai pelanggan PLN Nomer 513010180722, Tarif I2, Daya 23 KVA, berada di wilayah Lawang Kabupaten Malang Jawa Timur. Saya adalah pelanggan PLN sejak tahun 1997 (sudah 23 tahun), dan usaha saya adalah Bengkel Las (UMKM). Selama menjadi pelanggan PLN 23 tahun, saya tidak pernah menunggak pembayaran listrik sekalipun, dan rata2 penggunaan Listrik berkisar dari Rp. 985.000,- s/d Rp. 2.200.000,- tergantung dari pemakaian saya (berpengaruh saat keadaan bengkel ramai dan harus lembur atau saat keadaan sepi). Dan itu sudah berjalan normal sejak tahun 1997 sampai tahun 2019," tulisnya dalam jepretan layar tersebut.
Kontributor : Aziz Ramadani