Desakan Usut Pelecehan Seksual Dosen IAIN Kediri Menggema di Media Sosial

Dugaan kasus pelecehan seksual di kampus agama Islam, IAIN Kediri memicu keprihatinan warganet. Terbaru, desakan agar kasus tersebut diusut tuntas menggema di media sosial.

Muhammad Taufiq
Selasa, 24 Agustus 2021 | 09:02 WIB
Desakan Usut Pelecehan Seksual Dosen IAIN Kediri Menggema di Media Sosial
Desakan usut tuntas pencabulan dosen IAIN Kediri di Media Sosial [Tangkapan layar Instagram]

Fakta Baru terkuak

Tim advokasi korban pelecehan seksual di IAIN Kediri yang terdiri dari beberapa lembaga kampus menemukan fakta baru bahwa kasus 'Dosen Predator' tidak hanya dilakukan oleh satu dosen saja.

Salah satu tim Advokasi Korban pelecehan seksual di Kampus IAIN Kediri Ahmad Eko Hadi, mengatakan beberapa korban telah melaporkan tindakan pelecehan yang diduga dilakukan oleh dosen mereka.

"Berdasarkan keterangan yang kita dapat dari beberapa korban yang melapor, memang pelecehan diduga dilakukan tidak hanya oleh satu dosen yang telah di sanksi itu, namun ada dosen lain juga," ujarnya, Senin (23/8/2021).

Baca Juga:Fakta Baru Dosen IAIN Kediri Diduga Cabuli Mahasiswinya, Modus Bimbingan Skripsi

Dia juga menyebut, untuk menindak lanjuti itu pihaknya bersama dengan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) masih mencari bukti-bukti atas kasus tersebut.

"Masih kita dalami karena buktinya harus kuat," katanya.

Meskipun demikian dugaan kasus yang dilakuakan oknum dosen itu telah dilaporkan ke Rektorat. Dan kini pihaknya masih menunggu tindakan lanjutan dari pihak kampus.

"Sudah kita laporkan juga yang laporan dari korban lainnya dengan pelaku yang berbeda, kita tunggu saja," tutupnya.

Sementara itu Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Sardjuningsih menyebut memang benar ada dugaan pelecehan yang dilakukan oknum dosen lain, namun saat ini pihaknya mengaku masih dilakukan pengumpulan barang bukti untuk melengkapi kemungkinan itu.

Baca Juga:Resmi! Bali United vs Persik Kediri Jadi Pembuka Liga 1 2021/2022 di SUGBK

"Sudah dilaporkan 1 masih diproses. Korban lain masih dbungkus (dirahasiakan), belum ada bukti-bukti kuat masih perlu dilengkapi," katanya menegaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini