Nahasnya lagi, Jaelani mengaku, ayam-ayam jenis potong miliknya ini masih berumur 23 hari atau belum siap panen.
“Ada 500 ekor ayam yang mati. Yang terselamatkan ada 2000 ekor. Sebenarnya ini belum siap dipanen karena umurnya baru 23 hari,” kata Jaelani.
Jaelani menambahkan, ambruknya kandang miliknya ini pun harus memaksanya untuk menjual ayam-ayamnya yang berhasil diselamatkan agar ia tak semakin merugi.
“Ini terpaksa harus saya jual, jual rugi, umurnya masih 23 hari. Sebenarnya ayam ini baru bisa dipanen pada dua minggu mendatang. Per kilogramnya harganya jatuh sekitar Rp 4 ribu,” paparnya.
Baca Juga:Tega Nian, Pria Lamongan Ini Unggah Foto Bugil Istrinya ke Facebook saat Mau Cerai
Mengenai beban kerugian yang harus ia tanggung, Jaelani mengaku belum bisa memastikan nominalnya secara pasti. Namun, kondisi kandang yang ambruk tersebut terlihat cukup parah.
“Saat kejadian, ada tiga pekerja yang berada di sini (kandang), termasuk saya. Alhamdulillah tak ada korban jiwa,” ucapnya.
Kini, Jaelani bersama para pekerja di kandang yang ambruk ini telah membersihkan sisa-sisa puing kandang yang porak poranda tersapu angin tersebut. Ia juga belum bisa memastikan kapan bisa membangun kandang ayamnya lagi.