SuaraJatim.id - Perang yang terjadi di Gaza ternyata dimanfaatkan oleh 2 warga negara asing (WNA) asal Pakistan. Keduanya menipu warga dengan dalih meminta sumbangan untuk Palestina.
Kedua WNA asal Pakistan atas nama Muhammad Ilyas dan Muhammad Afzal meminta sumbangan dari rumah ke rumah.
Mereka meminta dengan sedikit memaksa dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp263 juta.
Belakangan diketahui ternyata uang sumbangan tersebut tidak disalurkan ke Palestina. Melainkan sebagian dikirim ke keluarga keduanya kepada keluarga di Pakistan.
Baca Juga:Minat Sumbangan Paksa, WNA Pakistan Bikin Resah Warga Blitar
Aksi keduanya kemudian tepergok kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar yang kemudian mendeportasinya.
Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kanim Kelas 2 Non TPI Blitar, Rini Sulistyowati membenarkan telah mendeportasi kedua WNA pada Rabu (12/6/2024).
Dia mengatakan, kedua WNA tersebut dijatuhi tindakan administratif keimigrasian.
“Diberikan tindakan administrative keimigrasian terhadap orang asing yang ada di wilayah Indonesia yang melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak mentaati peraturan perundang-undangan berupa pendeportasian dan penangkalan,” ujarnya dilansir dari METARA News--partner Suara.com, Sabtu (15/6/2024).
Rini menjelaskan, uang donasi yang dikumpulkan kedua warga Pakistan tersebut tersisa Rp19 juta. Pihaknya mengaku telah menyalurkan uang tersebut ke Baznas.
Baca Juga:Langgar Aturan, Imigrasi Pamekasan Pulangkan 2 Orang Warga Negara Malaysia
Pendeportasian kedua warga Pakistan tersebut dilakukan agar tidak terulang lagi meminta-minta berkedok sumbangan untuk Palestina.
“Sudah dideportasi ke negara asal dengan pengawalan dari Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Soekarno Hatta, Evsac dan pihak maskapai Batik Air Malaysia,” imbuhnya.
Aksi kedua WNA tersebut meresahkan warga dan mengganggu ketertiban umum. Kedua WNA asal Pakistan tersebut memang memungut donasi ke warga dengan cara memaksa. Mereka pun menggunakan Palestina sebagai kedok agar masyarakat Blitar berempati dan mau memberikan sumbangan uang.